Bangun pagi harus selalu tepat
waktu, Pukul 04:00 atau 04:30. Jika kita bisa bangun tepat waktu setiap hari berarti
kita memelihara tubuh serta melatih jiwa. Sebaiknya memulai hari tidak dengan
nada terburu-buru karena terlambat bangun. Tergesa-gesa membuat orang gugup,
tidak tenang dan mengganggu ketenangan jiwa kita. Keseimbangan kita jadi
goncang.
Tambahan ekstra 45 menit adalah untuk
menghindari kejadian di luar rencana; ban mobil kempes, air mandi tak mengalir
di tempat kost atau kancing baju jas yang copot. Segala sesuatu yang dilakukan
dengan tenang akan berakhir baik.
Memulai hari harus diawali dengan
doa . Doa menimbulkan rasa tenang. Kemudian kita bersiap menyambut jadwal di
hari itu. Tenang memicu berkembangnya pikiran, serta dapat mengurai keruwetan
Luangkan waktu berolahraga ringan.
Tujuan utamanya ialah: pernapasan dan
peredaran darah. Keseimbangan jasmani menjadi dasar dari kemauan dan sumber energi.
Kegiatan berikutnya ialah mandi.
Penyegaran total harus didapatkan melalui mandi. Mata menjadi bersinar, tubuh
menjadi segar. Tenaga tersedia dalam tubuh kita untuk melakukan pekerjaan. Seluruhnya
terasa stabil dan mungkin pada menit-menit itu muncul perasaan bahagia.
Membiarkan tubuh di bawah siraman air menimbulkan kebahagiaan tersendiri.
Hiduplah sederhana. Justru
makanan yang sederhana menopang tubuh yang sehat: nasi, sayur bayam, tempe, telur
ceplok dan ikan-ikan segar. Tambahkan sedikit penyedap sambal, kerupuk. Tubuh harus
menghindari kegemukan. Kegemukan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Segala
sesuatu lebih baik berukuran medium saja.
Tidak kurang, tidak lebih. Jangan terlalu nikmat mengikuti keinginan diri
sendiri. Bila anda merasa nyaman dengan tubuh anda, maka anda akan mencintainya
dengan merawat sebaik-baiknya.
Hindarilah segala pergaulan yang
dapat menghalangi kemajuan anda. Orang tua berpesan ‘hai anak muda, bergaulah dengan orang-orang yang lebih maju daripada
dirimu sendiri agar kamu terbawa maju’
Tidur harus berkualitas. Orang
yang tidur berlama-lama berarti melemahkan kemauan dan semangatnya. Ingatlah pepatah:
Early
to bed early to rise makes a man healthy, wealthy and wise.
Dalam masyarakat jaman now ada orang-orang yang disebut night people atau orang malam. Apabila orang-orang pada umumnya bersiap untuk tidur, night people mulai dengan kegiatannya. Kita tidak dapat menyalahkan mereka. Namun kita tidak merasa kurang nyaman hidup berdampingan dengan night people. Jika burung hantu yang pergi tidur waktu pagi bisa bersahabat dengan burung-burung lain yang waktu fajar bersiap mencari makan, tentulah manusia juga hidup dengan orang malam. Bayangkan bila anda sepasang suami istri, keributan kadang terjadi karena resiko kebiasaan salah satu dari pasangan.
Termasuk menulis artikel
menimbulkan keasyikan. Semakin asyik
semakin tiada merasa lelah. Kebanyakan night people adalah orang-orang yang
bekerja karena kebahagiaan. Tiada larangan baginya agar dikerjakan keesokan
hari namun tiada pula penghalang keasyikan itu. Bekerja larut malam untuk orang-orang
serupa ini sama dengan begadang. Obat penawar tidurnya adalah mata yang benar-benar lelah dan serangan
kantuk.
Night people tidak bisa disalahkan.
Kelambanan yang menyerang pada waktu pagi itu memang telah menjadi irama dari tubuhnya.
Mengutip kalimat seorang neurologist bahwa proses bangun tidur itu berhasil
diatasi antara lain dengan metoda yang mudah yaitu merencanakan suatu program yang
menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan mekanisme bawah sadar. Kuncinya mengubah
kebiasaan. Itu saja!
Menjelang tidur berilah
ketenangan terhadap jiwa dan pikiran. Dalam tenang, pikiran hening mampu menyapu bersih segala kesulitan; derita
dalam pekerjan, keluarga, pertemanan dan segala kesukaran hidup sehari-hari.
Menutup hari sama halnya dengan mengawali hari. Tenang menunjukan penguasaan
diri yang membuat seorang pribadi tentram.
Dengan tentram, kita mempunyai
kemauan dalam tujuan hidup yang pasti. Bekerja dengan giat. Namun bekerja
hingga membuat tubuh lemah sekali adalah suatu keteledoran. Tubuh harus selalu
segar bugar.
Pandemi telah mengubah pola hidup
sebagian besar masyarakat termasuk
kegiatan belajar di rumah namun yang terbaik adalah memberikan contoh teladan
terhadap saudara-saudara sekeliling kita. Yang jelas harus ada daya kemauan.
Setiap waktu senggang hendaknya
manfaatkan untuk belajar. Manusia tidak pernah selesai dalam belajar. Tiada
kata usai. Selalu saja ada sesuatu yang belum kita ketahui. Non
scholae sed vitae discimus. Kita belajar bukan untuk sekolah tetapi
untuk hidup.
*Studium estas voluptas. Belajar
itu suatu kenikmatan. Asalkan ada kemauan, pasti ada jalan.
Comments