Bertatapan

Setiap kembali ke kantor sore hari, Managerku selalu bertanya how many leads you got? Pertanyaan yang selalu dilontarkan sepulang sales call. Mencari leads artinya sama dengan blusukan dari kantor ke kantor untuk memperoleh bisnis.

Sales call ialah salah satu tugas wajib bagi tim marketing hospitality.  Bertemu muka dengan pelanggan sembari mengenalkan produk hotel. Tidak selalu mengenalkan produk hotel semata, dapat juga menjalin hubungan baik.

People speak because they have something to say (Photo CelestineP)

Sales call untuk membina hubungan baik

Mengunjungi perusahaan satu persatu memerlukan mental yang tangguh.  Disaat panas terik kawan-kawan bekerja dalam ruangan ber-AC,  tim marketing berkeliling door to door menjumpai pelanggan.

Dikala kebosanan menerpa datang juga teman malas. Jika sudah duduk lupa berdiri. Karena jengah kami berlima pernah kabur ke Ancol dikala jam sales call. Duh. Kalau saja tertangkap bos. Once in the blue moon, pikirku. Maafkan ya bos.

Kehebatan berinteraksi dengan para pelanggan menonjolkan suatu ketrampilan. Itu sebabnya seorang penjual produk hotel harus memiliki gairah prima.  Kegairahan yang dapat menarik peruntungan bisnis.

Industri hotel terus menerus menyesuaikan diri di era digital marketing ini. Namun demikian, hotel-hotel masih menerapkan cara sales tradisional. Antara lain melalui tatap muka, cara membina hubungan baik dengan pelanggan. Ini yang membangkitkan daya jual.

Sales call di kota-kota besar sebagai acuan

Memahami seluk beluk kota Jakarta dapat dijadikan tolok ukur kepiawaian sales hotelier. Apabila kita telah paham market area Jakarta maka sales call di kota-kota lainnya  teratasi  dengan mudah.

Kesempatan sales trip ke Jakarta antara lain cara mengenali medan tempur. Paham ruas jalan dan lokasi gedung-gedung perkantoran. Selain disiplin tepat waktu, pahami juga gaya hidup orang kantoran yang memiliki kesibukan luar biasa.

Karena terlambat 10  menit saja, kadang harus menunggu berminggu-minggu untuk bertemu seorang kontak. Membuat janji tidak gampang. Jangan anggap enteng masalah waktu.

Presentasi juga bagian dari sales call (photo CelestineP)

Sales call harus efektif

Memahami  profil perusahaan dengan baik pertanda kita menaruh perhatian kepada pelanggan. Tahu kegiatan rutin dan fokus bisnisnya Salah satu caranya, menjadi follower  media sosial  perusahaan itu via Instagram, Facebook, Twitter, Linkedin.

Sales call yang efektif tidak tergantung pada banyaknya perusahaan yang dikunjungi. Apalagi kelancaran lalu lintas amat berpengaruh.

Sebelum tahun 2004, ruas jalan-jalan di Jakarta masih lengang. Kita dapat  melakukan kunjungan sebanyak 8 perusahaan. Hal ini terjadi sebelum Pemkot Jakarta membangun fasilitas bus Trans. Ketika ku di Hotel Sheraton Media di Gunung Sahari menuju Jalan Sudirman - SCBD hanya 15 menit dengan berkendara.

Saat bus Trans mulai beroprasi, jumlah target market menurun menjadi 5 pintu kantor setiap hari, disebabkan padatnya hampir seluruh ruas jalan. Kemacetan jalan di SCBD Sudirman contohnya, membuat kita harus menunggu taksi selama 4 jam. Lamanya mengitari ruas jalanan ibukota hampir tak dapat ditebak. Sebaiknya siapkan 1 jam ekstra dalam jadwal.

Efektif tidaknya tugas ini  dimulai dengan menata apik kesiapan sebelum bekerja. Bulan September 2004, ketika terjadi ledakan bom di depan Kedubes Australia Jakarta, niatan datang ke kantor Freeport untuk pertemuan.Tapi apa mau dikata, waktu yang tidak tepat dengan seorang kontak di sana berakhir tak menyenangkan.

Mereka sedang disibukan kepindahan kantor ke lantai lain karena pecahan kaca bom. Tiadanya pengertian berakibat menanggung malu. Yah kebodohan itu menjadikan pelajaran. Barulah bulan berikutnya kami dapat bertemu seorang kontak disana.

Sales call harus paham area tujuan dengan benar

Untuk berkunjung ke kantor  yang berjarak jauh  seperti di kawasan industri Pulogadung, Kompleks perkantoran Cikarang, perkantoran Kelapa Gading, perlu mengetahui perusahaan yang berdekatan. Guna menghemat waktu dan tenaga, kita dapat mengunjungi beberapa kantor. Kini akses GPS di Map lebih memudahkan. Bahkan waktu ketibaanpun dapat diprediksi secara tepat.

Lain halnya bila sales call di kota Pontianak, Balikpapan atau Palangka Raya, kita masih dapat mengejar 8 pintu kantor dalam satu hari.

Teringat peristiwa silam, suatu hari setiba di kantor Medco di Ampera Raya - Pasar Minggu, ku telponlah seorang organizer acara penting mereka. Setelah pembicaran ia hendak langsung menemuiku. 10 menit belum muncul. Ku telpon kembali, ternyata ia berkantor di Medco Jalan Sudirman. Kesalahpahaman yang mengakibatkan waktu terbuang percuma.

Sales call takselalu dalam ruang kantor (Photo CelestineP)

Berjumpa dengan decision maker adalah prioritas

Membuat janji bisnis harus bertemu dengan kontak yang tepat.  Biasanya sebagai kontak; seorang booker, secretary, organizer, atau manager. Sejatinya dengan siapapun hubungan baik harus terjalin apalagi dalam berbisnis, mengenal decision maker lebih diutamakan.

Ada satu kisah lucu. Behind the screen. Suatu hari, setiba di gedung Sampurna, dalam lift bersama seorang bule, kami bercakap singkat. Ternyata kami menuju perusahaan yang sama. Taktampak resepsionis di ruang tunggu. Kami berdua menunggu. Lima menit kemudian resepsionis  mempersilahkan tamu bule  kesatu ruangan. Rupanya Ia seseorang dari kantor pusat.

Sementara ia mengantarkanku ke suatu ruangan yang hanya dapat dilalui dengan password. Lima belas Tak seorangpun kunjung datang setelah 15 menit menunggu. 30 menit berlalu masih terkurung di ruangan itu. Omg. Tetiba seseorang melihat lambaian tangan ketika ia lewat. Iapun menghampiri dengan heran, memohon maaf. Resepsionis itu lupa menemuiku kembali. Akhir kisah ia menelpon seseorang dari mejanya.  Pelangganku yang baru pertama kali kujumpai.

Sales call wajib bagi sales marketing team

Sebelum pergi, lakukan persiapan  Tanamkan rasa percaya diri melalui pakaian rapih dan bersih, perilaku santun disertai pengetahuan luas.

Berikan kesan yang baik melalui  sales person yang cakap. Cari informasi sekecil apapun dari pelanggan. Jangan sepelekan informasi yang sekilas terucapkan, biasanya tersirat bisnis disana.

Sales call dilakukan oleh seluruh sales team. Tanggung jawab mulai dari Sales Executive hingga DOSM dan GM. Seluruh sales team harus update terhadap pasar penjualan serta isu-isu terbaru.

Ide memasang kamera di dada sebagai bukti pertemuan adalah ide yang konyol. Tak perlu, itu memalukan.

Sales marketer always behind the desk? Oh no. Karena melalui tatap muka ada getaran emosi dan gairah kedua belah pihak, menangkap ekspresi wajah, saling mengerti kehendak.

Jaman iku owah gingsir, Jaman sudah berubah, pertemuan online masih terus dijalankan untuk menghemat waktu dan biaya.

Saling berpandangan, juga untuk mendengar keluhan, komentar dan saran secara langsung dari pelanggan kepada hotel.  Sales leader akan mengerti tentang market dan permasalahannya sebagai bahan  marketing strategi.

Tulisan ini ditujukan kepada sales team di luar kota atau luar pulau yang rindu menghadapi tantangan dan menapak karir di Jakarta.

Sales call  itu wajib bagi sales marketing hotelier. Suka tidak suka lakukan saja dengan sukacita.

"Passion is energy. Feel the power that comes from focusing on what excites you"  

(Photo CelestineP)


To read more articles please click Description & content

*Artikel ini menjadi Artikel Pilihan di Kompasiana.com

Comments