Segala maksud pasti bisa tercapai asalkan manusia mau mengejarnya. Cita-cita itu sendiri tinggal diam di tempatnya: Jadi kitalah yang harus lari mengejar. Cita-cita berucap ‘kejarlah daku, kau kutangkap.
Banyak orang hanya bercita-cita
saja tetapi tidak mau menelan kesukarannya. Seperti orang yang ingin buah
kelapa tetapi enggan memanjat dan menunggu buah kelapa itu jatuh sendiri ke
pangkuannya. Orang sedemikian sikapnya mustahil tercapai cita-citanya.
Pelajaran kuno yang masih kita
ingat:
- Punggung parangpun jika setiap hari di asah pasti tajam
- Batu karang bisa berlobang karena tetesan air. Pepatah Sunda: Ci karacak ninggang batu lila-lila jadi legok. Isinya sama ; titik-titik air melubangi batu tidak dengan kekerasan tetapi dengan tetesan yang berulang-ulang.
Semangat untuk rajin dan tekun diiringi
pengetahuan yang mapan mendatangkan sejahtera serta kemakmuran. Sejahtera
berkelimpahan dalam segala hal. Orang yang sabar, yang hidup bersatu dengan
kekuasaan tak terbatas (infinitie power) laksana besi
magnit yaitu naluri kekal dari semua benda yang bisa didapat asal saja
dikehendaki.
Jika seseorang dalam pikirannya
selalu bergerak dalam kemiskinan iapun akan selalu bergerak dalam kemiskinan,
iapun akan selalu mengalami kemiskinan dan segala kemiskinan dalam hidupnya
tetap miskin. Namun, bila selalu memikirkan sejahtera, betapapun keadaanya pada
hari ini, ia akan berkekuatan dimana cepat atau lambat akan membawa kepada
kesejahteraan. Kesejahteraan itu akan menghampiri orang yang siap untuk
menerimanya.
Gunakanlah kekuatan ini maka anda
akan bertindak sebagai magnit menarik situasi yang anda hajatkan lebih daripada
masa lalu, yang telah hilang. Berilah sugesti kepada diri anda sendiri mengenai
kesejahteraan.
Jika kita menginginkan sesuatu
begitu kuatnya hingga merasa memilikinya, untuk meningkatkan hidup kita dan
orang lain, peganglah teguh suatu pikiran maka pada waktunya dan dengan caranya
sendiri yang kita sendiri tidak tahu, akan sampai di tangan kita. Janganlah mengharapkan
mujizat dalam waktu singkat. Berdoa sebaik-baiknya. Praktekanlah sedemikian
rupa, sehingga kita dapat mengembangkan kekuatan yang kita miliki.
Jangan sibuk tak beraturan,
tetapi tingkatkan harga diri anda dengan jalan belajar.
Seorang ibu berusia 84 tahun di
Banua , Kalimantan selatan mengumpulkan Rp. 30.000 setiap harinya dari hasil
berjualan di kantin sekolah. Terkumpulah Rp. 25 juta selama 4 tahun untuk
berangkat ibadaj haji. Tekun dan sabar karena impian beribadah. She is
in the zenith of her victory.
Gibbons menulis “Bangun dan
jatuhnya Kekaisaran Roma” dalam waktu 20 tahun, Plato merubah naskahnya
“Republic” 9x sampai ia puas. Virgilius menulis “Sya’ir Rakyat” selama 7 tahun.
Kemana panda kita kejar, Kedalam pasar kita cari
Semasa muda tekun diajar, Setelah besar senanglah diri
Sic itur ad astra, demikianlah ia
naik ke bulan. Thus one journeys to the stars.
Tampak kain putih menjuntai ke lantai, itulah pekerjaan yang menyenangkan baginya. She is adorable. Entah dimana ia kini/*dokpri
Related post "Bunga Rampai", please click Description & content
Article ini diposting pula di Linkedin dan Kompasiana.com
Comments