Wanita yang anggun terpancar dari suara dan sinar mata. Suara yang akrab dan tersimpul. Baginya keanggunan menjadi milik yang lestari. Like the flower in the desert even when there was nobody there to see it. Bagaikan bunga di padang gurun, sekalipun disana tidak ada orang yang melihatnya.
Keanggunan juga tanpa pandang
waktu: keibuan (maternalism) yang kehadirannya menimbulkan rasa damai. Meredakan
keberangan kaum pria.
Perbuatan saja tidak cukup untuk
meredakan suasana dalam keadaan apapun. Harus disertai perkataan. Pria tergoda
lewat mata. Wanita tergoda lewat telinga. Suarakan kepada wanita.
Keanggunan mempunyai mutu magis,
membuat suasana hangat, persahabatan, kegembiraan dan menyemarakkan.
Hiasan pribadi
Anggun bukan sesuatu yang dibuat-buat
tetapi hiasan pribadi karena bakat atau berkat pendidik yang mahir. Ia lahir
alamiah. Tindakan yang dibuat-buat akan tampak sebaliknya.
Anggun untuk pria sama dengan
gagah. Seseorang yang gagah akan mempersilahkan seorang wanita duduk di MRT
sementara ia berdiri karena penumpang penuh.
Pria gagah akan mengagungkan
wanita, ibunya, istrinya, putrinya. Memperlakukan sesamanya dengan hormat.
Pakaian menunjang keanggunan
Tidak jarang anggun dikaitkan
dengan cara berpakaian luwes, sepatu, tas yang dibawa. Seorang wanita yang
bercelana jeans dan sepatu sport akan terlihat berbeda ketika berpakaian rok.
Maka penunjang keanggunan adalah pakaian yang pantas dan nyaman terlihat.
Wanita anggun takkan memakai rok
mini dengan high heel 9 cm. Bila ada wanita pemakainya, cenderung ingin
menonjolkan kelebihannya seperti kaki yang lenjang, kaki yang putih tiada
bercacat. Mungkin pula sebagai daya tarik pria terhadap wanita.
Tanyakan pada diri sendiri, apa
sebabnya ingin berpakaian tertentu sehingga merusak keanggunan.
Perilaku lembut
Banyak wanita berperilaku kasar
ketika berbicara. Suaranya meledak-ledak, tiada ketenangan. Tindakan demikian melunturkan
keanggunannya. Ternyata sikap baik kuat pengaruhnya untuk menonjolkan
keanggunan.
Suatu hari di airport
keberangkatan luar negri, saya ditengah penumpang lainnya mengantri, bergiliran
menunjukan tiket pesawat. Saya membawa sebuah kopor besar berat 30 kg dan satu
kopor medium ukuran 8 kg.
Ketika saya mengambil ID dalam
tas, 2 kopor disebelah saya ditendang oleh seorang bule yang melewati jalur
antrian. Sontak saya kaget dan geram melihat tingkahnya yang arogan. Si bule
ini langsung saja menerobos setiap penumpang yang dilewati
Tanpa kata-kata, pria semacam ini
bisa kita nilai. Perilaku tidak sopan, tak menghargai wanita dan beberapa
penumpang lain. Dimanapun selalu saja ada orang berperilaku buruk, tidak
terpuji. Jangan terpancing oleh perilaku buruk manusia seperti dirinya. Pria
ini sudah bersikap tidak gagah (tidak gentleman).
Jadilah wanita anggun dan pria gagah.
Munculkan keanggunan dari dalam melalui kecantikan dan tampilan luar dengan balutan baju sepatutnya.
“ Do it no matter what. If you
believe in it, it is something very honorable “
Comments