Prospek Bisnis Hotel 2024

 

Foto Euphoria Hotel Bali (Courtesy of Euphoria Hotel Bali)

Menjelang akhir tahun, Hoteliers mulai disibukkan perencanaan tahun 2024.

Rancangan bisnis hampir tuntas. Kurang lebih 7 minggu lagi, kita memasuki gerbang 2024.

Tahun ini, ada rencana yang dapat digenapi, ada pula yang tertunda. Bagaimanapun, masa sulit dapat dilewati.

Apa yang menarik di tahun 2024?

Beberapa hari lalu, saya berada di Bali. Agendaku mengunjungi kawan-kawan lama sambil melepas penat.

Kebetulan di hotel tempatku menginap, kedatangan grup dari China. Anak muda dan orang tua cukup merata.

“Setiap hari ada saja grup yang datang dan pergi,” ujar Bang Nando, ku memanggilnya.

Bersamanya saat kami berempat di geng yang sama, kompak blusukan di Jakarta. Puluhan tahun ia menetap di Bali, mesti keluarga di Sumatra.

Yah, pertemanan di geng itu besar manfaatnya. Salah satunya saling memberi spirit positif meskipun sudah terpencar.

Kembali ke Bali.

Bali menjadi destinasi terfavorit wisatawan mancanegara, semua orang tahu. Sedangkan di Kawasan Asia Pasifik, Australia berada di peringkat teratas wisatawan terbanyak ke Pulau Dewata. Demikian data dari Bali Tourism Statistic, Agustus 2023.

Di Bali, grup tumpah ruah dengan series yang tak habis-habisnya, menyosor hotel berbintang 4 ke atas.

“City occupancy 78%. Kalau hotel Euphoria closing 82% Oktober kemarin,” info Hotelier Fernando Simanjuntak – General Manager Euphoria Kuta.

“Ya, sudah normal,” ujarnya bangga.

Ini pula yang dibanggakan Menteri Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam menjaring wisman, menghidupkan Baliku kembali.

Herannya, 77% hotel di Asia Pasifik itu memiliki ADR, average daily rate yang tinggi. Merekalah pengunjung hotel di segmen kelas atas dan hotel mewah.

“Apa benar? Emang berapa harga kamarnya, Bang?” tanyaku meyakinkan.

Harganya lumayan tapi saya tak memunculkan di sini ya sebab ini rahasia dapur hotel.

Katakan saja, harga terbaik saat itu karena awal kebangkitan Bali setelah terpuruk akibat wabah.

Agen operator inbound sudah tentu mematok harga yang kompetitif. Window shopping dulu, begitulah.

Tak dimakan anak lapar, dimakan awak kejang-kejang, mungkin itu kiasan yang tepat. “Menciptakan keriuhan dululah,” ujarnya menyoal harga. Itu dulu.

Average daily rate yang tinggi di Bali selain menyosor hotel berbintang 4 dan 5, juga andil tamu asal Australia dan Perancis yang lebih suka menetap di hotel berkelas.

Ya, bagaimanapun kerennya Bali masih di atas angin.

Itulah catatan mengenai pangsa pasar hotel di segmen tingkat regional tahun ini.

Apakah kondisi itu masih berlaku pada tahun mendatang?

Dear Hotelier, ada 3 catatan penting yang perlu diketahui yaitu segmentasi pasar, penggunaan teknologi dan tren bisnis hotel 2024.

Yuk, mari kita ikuti.

1. Penilaian pasar terhadap segmentasi lokal

Beberapa hari lagi, Anda sampai pada tahap persetujuan bujet 2024. Dengan percaya diri Anda menyusun secara terukur, akurat dan perhitungan angka yang sanggup dicapai.

Namun ingat, deretan angka fantastis tanpa marketing plan yang jitu adalah usaha menjaring angin.

Segmen pasar Government masih mendominasi geliat bisnis dalam negeri. Berbaiklah dengan segmen ini.

Lahirnya Ibukota Negara, memicu persaingan hotel-hotel di Kalimantan Timur. Bisnis kuliner, rumah sakit dan pelanggan baru bermunculan.

Di Jawa Barat, Kereta Cepat Jakarta Bandung - KCJB mempermudah perputaran bisnis.

Di segmen Corporate, perusahaan jaringan internasional aktif dalam program pelatihan, seminar, workshop serta perjalanan bisnis. Mereka kebanyakan mitra kerja dari pemerintah dan BUMN.

Peleburan segmentasi pasar bisa saja dilakukan, bahkan menghapus segmen yang tidak produktif lagi. Travel Agent yang masih eksis, dapat dilebur ke dalam segmen corporate.

jika segmen airlines tak dapat diselamatkan lagi, dapat dilebur ke corporate atau dihapus saja.

Fokuslah pada segmen pasar offline yang agresif yaitu Government, Corporate, Group Meeting, Leisure.

Pasar Reservasi online Website, OTA, Whatsapp, media sosial, adalah prioritas.

Pasar merespon terhadap hotel-hotel yang konsisten menjaga kualitas produk ketimbang penurunan harga. Ini prinsip.

Hotel berbintang, tetap pada kelasnya masing-masing. Ini lebih elegan.

2. Respon pasar terhadap penggunaan teknologi di hotel

Iming-iming sistem teknologi terhadap operasional hotel tidak terlalu dibidik pebisnis hotel terkecuali sistem reservasi yang canggih.

Tinggalkan sistem manajemen reservasi yang sudah ketinggalan zaman. Fokus pada website hotel, whatsapp, media sosial. Apakah komputer dan gawai memadai?

Menimbang-nimbang untuk rugi sudah biasa dalam bisnis. Tapi percayalah, Anda takkan menyesal dengan hasil rupiah yang didapat. Lengkapi kebutuhan ini agar akses menjaring tamu lebih cepat.

Hotel Anda terbilang jempolan jika website hotel menjadi sumber pendapatan hotel sebesar 30% dari total revenue.

Komposisinya website 30% vs OTA 25%. Sales leader harus cakap mengatur strategi bisnis online ini bersama e-commerce.

Hasil yang diraih lebih mencengangkan ketimbang penggunaan teknologi yang kepalang tanggung.

Demikian, sistem reservasi dapat merespon detail data pelanggan. Sistem ini terhubung pula ke housekeeping, laundry, restoran, spa, absensi staf dan pengaturan payroll.

Reservasi kamar online serta cara bayar online lebih disukai. Yang tergilas, hotel-hotel dengan sistem manual dan miskin promosi.

Lalu apakah sistem teknologi ini mengurangi cara tradisional seperti yang berlaku sekarang? Jawabnya ya!

Bahkan banyak laporan hitung-hitungan manual telah masuk dalam data. Misalnya data okupansi kompetitor.

Laporan apa yang tak tersimpan dalam sistem?

Reservation management system unggulan, berfungsi mengurangi pekerjaan yang dilakukan manual.

3. Tren bisnis hotel 2024

Kita paham bahwa gejolak pasar di Asia Pasifik bahkan internasional mempengaruhi bisnis hotel secara global.

Chains hotel memperluas jaringan di seluruh Indonesia. Anda tak heran ketika suatu hari hotel independen tetiba masuk grup jaringan internasional.

Begitupun hotel yang stand alone, terbujuk rayu jaringan brand lokal terpercaya.

Modal yang tambun, jangka waktu kembalinya modal yang singkat, menantang pebisnis hotel untuk terus tekun di industri hospitality ini.

Manajemen hospitality gak sabar untuk terus menata hotel-hotel agar lebih memiliki nilai jual. Brand, brand dan brand!

Bangunan hotel pasti melawas namun brand tetap melekat. Brand memperkokoh kepercayaan dan komitmen para pengusaha terhadap chains hotel.

Lima tahun mendatang, masa dimana pebisnis hotel tergiur melakukan rebrand di bawah management hospitality baik jaringan lokal maupun internasional.

Seperti Santika Group yang telah menambah 5 hotel di Pulau Sumatra dan Jawa pada tahun ini.

Memperluas jaringan hotel bujet di kota-kota tidak populer, itu pun salah satu strategi bisnis meraup cuan di tahun 2024.

Menghitung-hitung, untungnya lebih banyak didapat daripada ruginya. Itulah jalan terbaik ketimbang hotel terseok ketinggalan kereta.

Brand is a promise, itu tantangan. Tamu bakalan mencari tahu brand hotel sebelum memutuskan pilihan.

Meski teknologi dielu-elukan, di Indonesia hotel-hotel belum saatnya mengganti Ms. Eva oleh sabrina si resepsionis robot.

Walau sabrina tersenyum namun senyuman Ms. Eva membuat tamu terpikat dan terpesona sebab memiliki inner beauty. Aw!

Tahun 2024, bisnis hotel melaju disokong infrastruktur yang membaik.

Dengan menerapkan pola online 60% vs 40% offline, sistem teknologi di sebuah hotel sudah terbilang yahud.

Reservasi akan tetap bergejolak mengikuti permintaan akomodasi di kota-kota besar pada masa kampanye pemilihan capres dan wapres. Aktivitas ini terus berlanjut selepas tahun baru hingga Pebruari 2024.

Pertengahan Desember 2023, hotel terus menerus banjir tuaian hingga gerbang Pemilu.

Hotel pun mulai disibukkan Hari Raya Imlek bagi saudara kita yang merayakan. Dilanjutkan event pemerintah pada bulan Maret hingga semester 1 berakhir.

Bukankah anggaran pemerintah akan digelontorkan November ini?

Tujuh minggu lagi tahun 2023 berakhir. Perjalanan ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hotel berturut-turut akan melewati event besar hingga Pemilu nanti.

Bisnis hotel tak pernah padam. Brand Marriott siap berkibar di Ibukota Negara. Hotel-hotel mewah di wilayah Kalimantan Timur, bukan lagi asesoris kota.

Membangun hotel mewah di Kaltim menunjukkan prestise pada dunia akan tumbuhnya bisnis hotel di Ibukota Negara.

Tahun 2024 akan dilewati dengan kerja cerdas dan cerdik.

Sukses selalu menggapai cita-cita.

Salam hospitality


Referensi:

Kompas.com, 2023/01/21

TTG Asia 2023/10/03

* Tulisan ini pertama kali tayang di Kompasiana, Celestine Patterson

Comments