“Pinjam dulu dong cepe, nanti gue
bayar pas gajian,” ujar Nuri. Cepe sama dengan seratus perak, seratus ribu rupiah.
“Wah, aku gak punya cash, sudah
lama banget gak pernah pegang tunai.”
“O ya udah, transfer ke rekening
ku ya.”
Aku bergeming. Ini permintaan atau
perintah sih?
Tanpa basa-basi Nuri ngeloyor.
Ya, kutransfer juga akhirnya walau
berat hati. Lagipula seratus ribu kan gak banyak.
Maraknya meme, sindiran di media “pinjam
seratus dulu”, sebenarnya bukan hal yang baru.
Sindiran 'pinjem seratus dulu
baru-baru ini viral karena cuitan netizen. Mungkin dipicu
jengkelnya menghadapi orang-orang tipikal begini.
Sebenarnya hal ini sudah terjadi sejak
zaman dulu. Saya tipe orang yang senang belanja sana sini, karena itu sering menghadapi orang-orang yang keblinger dengan urusan ini.
Herannya, sudah pasti si peminjam gak pernah balik mengembalikan. Padahal bila dia membayar pun, kerap saya tak
menginginkannya lagi. Malulah, cuma cepe!
Anda tahu kan, dalam hukum alam
semesta, orang yang meminjam berada di pihak yang dijajah. Apa? Aku gak mau seperti
itu.
“Udah pinjem, belagu lagi,” omelan
kawanku. Maksudnya lha kalau gak punya duit jangan pula nongkrong di starbucks lalu
upload foto-foto di Instagram.
Yah, membuat eneg si pemberi
utang. Padahal gak usah gitu-gitu amat. Bukan candaan, ini nyata terjadi.
Sulit menggunakan logika dan
perasaan, bagaimana mungkin seseorang meminjam uang lalu pamer nongkrong di
tempat ngopi populer. Apa kata dunia?
Tapi sudahlah. Orang-orang aneh
memang banyak memenuhi bumi ini. Yang waras, cukup mengelus dada saja.
Saya paling anti berutang. Bagiku
utang adalah beban. Utang membuat hidup tidak merdeka. Saya mendidik diri
sendiri agar tidak berutang baik dalam jumlah kecil apalagi jumlah besar.
“I hate financial problem,” bisik
hati.
Semua mahluk di bumi, pasti menghadapi
masalah keuangan. Orang-orang kaya yang nongkrong di medsos, medol, berangkat
dari orang-orang miskin dan kekurangan.
Bisa dihitunglah orang-orang kaya
zaman dulu. Lha negara Indonesia pernah dijajah Belanda, Jepang. Pernah resesi,
pernah antri beras dari Pemerintah.
Siapa yang pernah mendapat bagian
susu bubuk saat SD? Memangnya guru disuruh memilih, anak orang kaya gak usah diberi
susu. O susu bubuk buat yang miskin aja?
Meski dari garis keturunan crazy
rich, coba cari tahu, kapan dia take off dari kondisi keuangan yang amburadul.
Jangan sampai aku menghina
keberadaan Tuhan jika aku kaya. Jika aku miskin pun jangan sampai menjadi bahan
ejekan orang. Ini yang lebih bijak.
Bersyukurlah orang-orang yang tak
mau berurusan dengan utang di bumi ini.
Anda yang ingin terbebas dari utang, ada kiat positif menjaga agar kita cermat dalam menata kehidupan ini.
Pertama, kita mesti
berperilaku baik. Baik bukan dimata manusia, tapi kelakukan yang berkenan di
mata Tuhan. Artinya kita taat. Takut akan Tuhan adalah awal dari segala
pengetahuan. (Proverb 1:7)
Kedua, serahkan keseharian
tindakan kita kepadaNya. Seandainya Anda tak punya uang, berdiam diri dan berdoa. Ini
penting Bro!
Seberapa banyak dari kita, kalau
gak punya uang lalu panik?
Percaya saja bahwa Tuhan akan
memberikan kemurahanNya. Dengan iman teguh, ini akan terkalahkan.
Jikalau Anda beriman, untuk apa
berutang untuk hal-hal kecil. Utang besar itu berasal dari utang-utang kecil yang
tidak disadari.
Ketiga, nantikan
keajaiban dari Tuhan. Ia akan memberi dengan caraNya yang tak diduga.
Ia memakai kakak, adik,
keponakan, teman dekat, tetangga sebagai penyalur berkat.
Jadi, kuncinya berserah dan
bersyukur dalam segala hal. Itu saja.
Mudah ya? Tak segampang itu sih.
Namun saya telah melakukan sejak puluhan tahun lalu. Terbebas dan merasakan
indahnya dunia. God is good.
Jika saya bisa, Anda pun pasti
bisa. Anda pernah dengar knowing your God well is restoration of economic growth?
Guys, segala sesuatu itu telah
diatur menurut perputaran alam semesta. Ini sebuah rahasia terbesar hidup
berkecukupan.
Gak berlebihan, pun tidak kekurangan. Jika Anda menginginkan sesuatu, selalu ada.
Ingin melancong, ada dananya. Ingin sekolah tinggi, ada bujetnya. Ingin memberi hadiah buat anak tercinta, ada uangnya. Itu namanya cukup.
Berbeda dengan crazy rich. Pesta perkawinan di hotel, mengundang 5000 orang, MC dibayar 2 milyar. Ini berlebihan.
Saya enggan menjadi crazy rich. Namanya saja crazy jadi ya gila. Kekayaan yang benar-benar gila diperlakukan.
Umumnya manusia kaya gak bisa menyembah Tuhannya. Mereka pikir kekayaan datang atas hasil usahanya?
Yuk, cukupkan dengan segala yang
ada. Jangan berutang! Jika sekarang Anda masih berutang artinya belum merdeka.
Anda ingin terbebas? Lakukan sekarang.
Tiada yang mustahil dalam segala
hal di dalam tanganNya.
Salam hospitality
Comments