Apa kontribusimu sebelum memohon naik gaji?
Bila negosiasi gaji dilakukan
saat proses penerimaan karyawan, maka naik gaji dilakukan selama bekerja.
Naik gaji di perusahaan swasta umumnya
setahun sekali sejak bergabung. Maksudnya kenaikan gaji berkala
setiap tahun.
Sebagai hotelier, saya akan
menyorot seputar naik gaji yang biasa terjadi di industri hotel. Bukan kenaikan berkala tapi di luar momen itu.
Jika anda ingin naik gaji dengan
cara pindah hotel, itu wajar dan sudah biasa. Naik jabatan pasti gaji
melambung.
Uniknya di hotel, dengan
banyaknya departemen, tak sedikit karyawan pindah kerja karena alasan
penyegaran.
Biasanya, tipe karyawan seperti
ini tidak berkutat di pusaran gaji. Sebab pikirnya, pindahpun sama saja. Kepuasan
batin adalah tujuan. Masih ada karyawan berprinsip demikian di zaman
kiwari?
Karyawan enggan
mencoba suasana baru. Mengapa? Tersebab alasan gaji yang kian meningkat
setiap tahun tak sebanding gaji yang didapat di tempat baru.
Menetap bertahun-tahun di perusahaan tersebut jauh
lebih nyaman. Gaji lumayan, tempat kerja nyaman juga ikatan kekeluargaan yang
erat.
Namun staf hotel yang bercokol bertahun-tahun di posisi tertentu akan diterpa kejenuhan karena karir mandeg.
Tradisi memindahkan ke departemen lain bertujuan penyegaran tim kerja. Strategi
ini baik bagi kepentingan karyawan dan perusahaan.
Resikonya ditranfer atau
dipromosikan. Ditransfer artinya gaji bisa sama atau menurun. Bila dipromosikan
sudah tentu naik jabatan.
Melihat kesempatan ini, karyawan
yang berprestasi akan lompat ke berbagai departemen yang disukainya.
Syaratnya asalkan ia cakap dan
mampu bekerja. Program persiapan ini didahului cross training. Tujuannya membuka wawasan setiap karyawan bagi karir di masa depannya.
Bagi hotel lokal chains dan international chains, peluang ini terbuka lebar jika karyawan untuk dipindahtugaskan ke kota lain.
Kerja monoton, ujungnya tidak
produktif, tak lagi penuh tantangan.
Saya pernah dilanda kebosanan di puncaknya saat menyongsong tahun ke-4 di salah satu hotel.
“Tak terasa waktu cepat
berlalu,” suatu ketika saat bersama bos. Agak puitis memang.
“Yah, makanya jangan tua di
hotel, Lest,”jawabnya sambil seruput
kopi.
“Ya, saya sih senang tua di
hotel, asal jabatan naik.” Jawabku sekenanya.
Bos ingat bahwa saya gak pernah neko-neko juga gak naik level. Wajahnya agak terkejut. “Kamu benar-benar terlewat lho,”
jawabnya lagi.
“Besok ke ruanganku ya.” Tanpa mendapat jawaban jelas.
Saya sudah dapat menebak. Memang
itu maksudku.
Niatan mengajukan naik level? Apa
lagi? Merasa mampu kok mengerjakan pekerjaan bos. Bahkan ini sudah menjadi gaweanku.
Tebakanku tepat. Bos lupa
melirikku selama tahun terakhir. Gajah di pelupuk mata tak tampak, karena
saya selalu bersamanya kemana-mana.
Benar saja, keesokan harinya
diberi 2 lembar interview appraisal untuk kuisi.
Gayung bersambut. Data penunjang
lengkap siap ditulis. Dua hari lagi siap diwawancara oleh board directors.
Hati senang ketimbang cari hotel
anyar sekadar naik jabatan.
Untung tak dapat dibendung.
Beberapa hari kemudian dinyatakan lulus.
Tepat di hari itu, bos menyerahkan surat kenaikan jabatan serta keterangan naik gaji untukku.
Entah sampai dimana kebosanan itu
jika saya tidak bernyali menyampaikannya.
Gaji mengikuti prestasi. Entah
naik jabatan, diberikan fasilitas kantor, diberi tunjangan keluarga, dan
sebagainya.
Agar apik dalam pengajuan, ada cara khusus. Pertimbangkan hal di bawah ini:
a. Prestasi yang telah diraih
b. Kontribusi terhadap tim kerja
c. Anda telah berupaya
semaksimal mungkin bekerja produktif dan efektif?
d. Apakah sikap dan perilakumu
hormat dan menghargai atasan dan kolega?
Sebelum obrolan seputar gaji dengan bos, tengok suasana hati dan waktu.
Pertama, tengok suasana hati bos
Kalau tak pernah ngopi bareng, telpon
sekertarisnya. Cari tahu apakah bos sedang dalam suasana hati riang atau
gundah.
Sedang ngobrol santai, sedang
ngopi bareng.
Kedua, waktu yang tepat.
Apakah setelah briefing
pagi, jam rehat kopi sore, atau menjelang pulang kantor?
Ketiga, tempat yang pas.
Di ruang kerja, di restoran, di
kafe, atau saat ia berkunjung ke ruangan kita?
Jangan anggap enteng cara
penyampaian. Salah waktu, bisa jadi maksud tak terwujud. Salah membaca suasana
hati, malah menyimpan umpatan. Duh.
Semua persona ingin diperhatikan. Staf lawas pun tetap ingin disayang bos.
Jika karyawan produktif, perusahaan
pun menaruh perhatian besar. Termasuk kenaikan gaji. Perusahaan yang baik pasti
mencermati kinerja karyawan lalu menggaji sepadan.
Memohon kenaikan gaji sudah lazim
karena pribadi sendiri yang tahu apakah layak atau pantas menerimanya.
Jika ragu meminta, introspeksi dahulu
kecakapan dan integritas anda terhadap perusahaan.
Naik gaji tujuannya untuk
kesejahteraan, menaikkan taraf hidup. Pada akhirnya demi perhatian terhadap
keluarga.
Anda berniat minta naik gaji?
Tak perlu malu memohonnya jika kita turut berkontribusi demi kemajuan perusahaan. Asalkan jaga
perilaku santun terhadap atasan dan kolega.
Ada tomat merah, ada tomat busuk.
Yang busuk campakkan, yang segar dibuat jus.
Setelah anda memenuhi kriteria naik level tapi perusahaan bergeming, ya pilihan ditangan anda. Tetap ditempat atau maju?
Pandanganku ternyata salah. Masih banyak perusahaan yang maju dan memberi kenaikan gaji di kala pandemi. Siapa mereka? Nantikan di artikel berikutnya ya..
Salam hospitality.
Comments