Alasanku Menulis di Kompasiana. Apa Cita-citamu?

 

Setahun di 'Beyond Blogging - Kompasiana (foto Pixabay.com)

Tanggal 19 Agustus 2021, genap setahun saya menulis di Kompasiana.

Awalnya misi saya mencari wadah ngeblog yang dapat menayangkan tulisan tentang dunia perhotelan agar banyak dibaca hotelier di Indonesia.

Tulisan pertama berjudul Kontak. Meski demikian, saya takkan pernah ingin mengeditnya. Biarlah itu menjadi kenangan. 

Saya pernah mengajak kawan-kawan hotelier untuk menulis di Kompasiana. Namun mereka sedikit sekali yang gemar menulis.

Saya mengenal penulis yang sekaligus hotelier, tapi itu tidak mewakili kelompok usia kami alias tidak selalu update karena pergerakan bisnis selalu dinamis.

Hotelier yang menjadi penulis itu sangat minim. Bahkan saya jarang menemukan tulisan-tulisan hotelier berbahasa Indonesia. Padahal hal ini paling esensial guna perkembangan dan kemajuan dunia perhotelan di Indonesia.

Hingga saat ini modul studi perhotelan masih menginduk (baca: impor) dari luar negri. Otomatis berbahasa Inggris dan belum seluruh istilah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.

Tidak seluruhnya sih. Beberapa istilah telah dialihbahasakan meski tak banyak. Misalnya okupansi, griya tawang, tata boga, dll.

Apa terjemahan housekeeper, engineer di perhotelan? Belum ada kata yang cocok mewakili jabatan itu

Sama halnya dengan bidang ilmu lain yang secara khusus tak dapat diterjemahkan, akan tetap digunakan.

Biarlah istilah itu tetap dipakai agar tidak membingungkan hotelier dan menjadi kata kunci dalam pencarian.

(Sumber Kompasiana - akun Patter bidik layar)

Apa prestasiku selama setahun?

Tulang belakang seorang penulis adalah semangat yang konsisten.

Malas dan bosan adalah manusiawi. Munculkan gairah dengan menghilang beberapa hari saja hingga muncul kerinduan untuk kembali.

Setiap individu pasti berbeda keinginan. Demikian, saya tertarik untuk saling berkomentar ketimbang jumlah artikel. 

Bara digenggam agar jadi arang. Sesuatu kesukaran hendaknya dihadapi dengan sabar sehingga kelak mencapai kejayaan.

Lain persona, lain impian. Saya mendapat 3443 komentar konten. Sampai hari ini saya baru menulis 52% dalam rentang setahun untuk level penjelajah.

Hal yang tak mudah dicapai lho. Saya mesti siap membaca balik artikel Kompasianer prioritas kepada yang telah memberi rating dan komentar.

Kebaikan itu harus diapresiasi. Saya pun harus membalas segera. Jika tidak, hari esok telah menanti.

Tulisan berlabel AU (Artikel Utama) itu sebagai penyemangat.  Melambungkan gairah menulis dan berkreasi.  Siapa yang tak  senang meraihnya? Hingga saat ini terkumpul 59 artikel utama.

Apa cita-citaku dalam menulis?

Yang bulat tidak datang mengendap-ngendap, yang pipih tidak datang melayang. Suatu capaian takkan diraih tanpa usaha.

Akar semangat belajar menulis, kelak  berbuah manis. Cita-citaku ingin membuat e-modul pelajaran di bidang penjualan dan pemasaran bagi siswa perhotelan.

Dimanapun saya berada kelak, setidaknya mudah ditemukan dengan kata kunci #Hospitality, #Kompasiana dan #Celestinepatterson.

Yang terkasih kakak, adik, adik pelajar dan mahasiswa, hotelier yang gemar menulis, tetaplah menulis.

Menulis tak perlu menanti masa pensiun. Selagi muda sanggup menulis, semakin lebar pintu keberhasilan.

Bagai katak dalam air, saya mendapat banyak manfaat dari ilmu menulis.

Terima kasih kepada Manajemen Kompasiana dan Admin  serta seluruh Kompasianer yang saling memberi spirit.

Ibarat telur sekeranjang, pecah sebiji, pecah semua. Saya masih setia.

Hari ini, saya naik kelas 2 lho.

Salam hospitality.

Comments