Kapan anda berstatus "incognito" selama menginap? (ilustrasi Pixabay)
“Saya mau bertemu anak dan istri saya, nomor berapa kamarnya?” pinta seorang tamu kepada resepsionis.
“Siapa nama istri Bapak?”
“Reta Dulgani,” jawab pria itu.
Sejenak resepsionis memeriksa
data pada sistem.
“Mohon maaf, kami tidak menemukan
nama tersebut, Pak?” jawab resepsionis saat membaca status di sistem dengan keterangan
“incognito” pada kamar Reta Dulgani.
Istilah incognito di hotel artinya rahasia. Seseorang yang
tidak ingin diketahui keberadaannya.
Tetiba tamu ini jadi beringas.
“Saya suaminya!” sambil
menggebrak meja marmer lalu melempar
semua brosur. Brutal.
Suaranya meledak-ledak, dadanya
turun naik. Urat wajahnya menonjol, wajahnya merah padam, emosi. Suasana lobi
yang tenang seketika heboh. Teriakannya memecah suasana.
Sontak para tamu yang duduk-duduk
di lobi pun berdiri. Mencari tahu suara siapa gerangan. Hotel manager, duty
manager, sekuriti berdatangan. Tamu ini mengamuk dibarengi caci maki terhadap
resepsionis. Tak hanya dengan kata-kata, ia melawan petugas sekuriti dengan
mencederai fisik saat hendak digiring ke kantor sekuriti.
Bagai harimau lepas kandang.
Suasana tak terkendali. Pria ini ditangkap lalu dibawa ke kantor pengamanan. Ia terus saja mengoceh.
“Saya akan laporkan ke polisi!
Kamu menyembunyikan anak dan istri saya!” bentaknya, sambil menunjuk wajah
hotel manager.
Dalam situasi demikian, manajemen
masih berbaik hati. Setelah duduk agak tenang, kami mulai mengorek isi hatinya.
Dalam proses interogasi, ditengarai
ia bertengkar dengan sang istri di rumah.
Reta, istri pria ini membawa pula putri semata wayangnya kabur dari rumah.
Kaburnya Reta, penyebab ulah sang
suami yang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Suaminya paham benar, kemana
Reta kabur hanya hotel itulah satu-satunya di kota itu.
Begitulah kabar itu menjadi
berita sumbang di kota kecil. Kabar pria yang kalap di hotel itu, akhirnya
menghiasi seluruh media.
Manajemen
mengadukan kejadian karena perusakan, berbuat tidak menyenangkan, mengintimidasi
karyawan serta mengganggu ketentraman penghuni hotel.
Tak sedikit, pembaca berempati
terhadap pria pemberontak itu. “Masa sih suaminya gak boleh ketemu istrinya?”
“Keterlaluan, padahal dia kan
suaminya!” demikianlah komentar netizen. Publik melihat hanya dari kulit
peristiwa. Manajemen dianggap menyembunyikan Reta dan putrinya?
Petugas hotel tidak memberi
informasi terkait status kamar incognito, artinya bersifat rahasia. Keterangan
incognito adalah pantangan bagi petugas hotel untuk menelpon ke kamar.
Benarkah hotel kerap dijadikan tempat persembunyian tamu bermasalah oleh karena keterangan (remark) incognito?
Apa fungsi incognito bagi tamu?
Banyak peristiwa lucu, unik,
bahkan hal yang aneh terjadi di hotel.
Beberapa tahun lalu, di satu kota pernah terjadi kehebohan gegara seorang buron
ngumpet di hotel.
Hotel dijadikan tempat
persembunyian buron? Begini kisahnya..
Proses penangkapan seorang
buronan yang bersembunyi juga menjadi topik hangat di media. Peristiwa ini
terjadi puluhan tahun silam.
Sebelum hari-hari penangkapan, Mr.
Jack seorang pria paruh baya ini hanyalah tamu biasa, tidak mengeksklusifkan
diri.
Kesehariannya biasa saja. Bedanya
dari tamu lainnya, Mr. Jack royal, sering memberi buah tangan dan tip yang
tambun pada staf hotel. Namun demikian, ia tidak pernah mengobrol dengan staf.
Karena sikapnya yang bersahaja, karyawan
menaruh hormat padanya. Semua staf hapal dengan makanan kesukaannya, jam ke kantor, serta jam kembali ke kamarnya.
Selebihnya status kamar “incognito”.
Suatu hari, dua orang pemuda
gagah duduk-duduk membaca koran sambil ngopi di lounge di area lobi. Kedua
intel itu pernah menghadap bos guna pengajuan operasi senyap. Kehadiran mereka
dalam rangka penyamaran di area hotel. Kami dilarang mendekat pun tidak boleh
acuh tak acuh.
Di waktu yang tepat, tamu long
stay yang diduga buronan itu akhirnya dicokok di luar hotel. Drama itu berakhir
dengan kejar-kejaran mobil selepas meninggalkan hotel. Kisah selanjutnya,
rahasia aparat.
Sejauh mana manajemen hotel meluluskan permintaan status
incognito?
Pertama, meski status incognito disematkan pada data sistem dari pemohon, tetapi manajemen tetap kooperatif, terutama bila tamu bersangkutan, target dari aparat.
Tak seorang pun yang dapat menyembunyikan kerahasiaan dari aparat penegak hukum.
Manajemen berhak menolak tamu yang berpotensi melanggar etika juga berpotensi mengundang keributan di hotel.
Pihak hotel tidak melindungi tamu yang terlibat kriminal juga tidak memberi tempat persembunyian bagi pelaku kejahatan.
Kedua, Senyampang tamu berstatus incognito tidak menimbulkan kerugian atau huru hara di hotel, maka manajemen tetap wajib melindungi.
Namun sikap yang mengundang kecurigaan, akan dicatat sebagai bukti apabila terjadi masalah. Contohnya sikap tamu yang berlebihan (overacting).
Seperti Mr. Jack yang amat royal, pemberian tip yang tidak wajar. Membawa 5 remaja wanita ke kamar, dsb.
Status kamar yang selalu incognito berhari-hari, sepanjang waktu. Inipun mengundang kecurigaan. Status incognito biasanya diberlakukan selama tamu menginap dengan jangka waktu pendek.
Gaya hidup para pelarian, acapkali
membidik hotel-hotel berbintang. Namun tidak berarti hotel menjadi sarangnya
lho.
Mereka adalah individu yang merasa
kepalang tanggung. Menyisakan hari-harinya dengan membeli kesenangan hidup
padahal dalam sekejap dihadang tangkapan. Umumnya bergaya hidup foya-foya, sementara
dalam pelarian.
Incognito dalam bahasa Inggris
artinya yang menyamar; merahasiakan namanya.
Menurut KBBI ditulis inkognito artinya
secara tidak resmi (tidak dikenal); dengan menyamar sebagai orang kebanyakan;
dengan menyembunyikan identitas.
Seseorang
dapat meminta status inkognito bila dirasa perlu dirahasiakan untuk sementara
waktu. Alasannya? Terserah Anda memandang alasan pribadi masing-masing bilamana
diperlukan.
Masalah pribadi terkadang
melibatkan pihak ketiga. Namun bukan berarti pihak hotel harus tahu alasan seorang
tamu menginap.
Pada kasus Reta, hotel tidak
menyembunyikannya, justru dirinya terbebas dari KDRT ulah suaminya. Pihak hotel pun kooperatif
saat penangkapan Mr. Jack, buronan aparat itu.
Di hotel, berhati-hatilah jika meledakkan
amarah sesuka hati. Anda bisa masuk daftar hitam lho.
Salam hospitality
(*) Nama-nama disamarkan
Comments