Kain-kain bersih di kamar hotel (ilustrasi Pixabay-getty image)
Apakah Anda Sangsi Terhadap Kebersihan Kamar Hotel?
Terkadang seseorang tidak dapat rebahan apalagi tidur tanpa sprei milik pribadi. Termasuk saya yang agak rewel dalam urusan tidur.
Saya terbiasa tidur dengan sprei,
sarung bantal, bantal kecil serta selimut pribadi. Tanya sang suami, “Kita kan
menginap di hotel, kamu sangsi kebersihannya ya?”
Begitu penasarannya melihatku
repot mengemasi kain-kain itu jika menginap di hotel. Maksudnya, “Kenapa sih
mesti repot bawa gembolan itu?”
Kain sprei, sarung bantal,
selimut tebal di kamar hotel harus dijaga kebersihannya juga oleh tamu.
Semakin mahal Anda membayar harga
kamar, semakin lengkap semua fasilitas di dalamnya. Termasuk kain-kain bersih
nan harum juga gorden, karpet serta kain sofa.
Sebagai penyewa, Anda bebas
menggunakan kamar itu senyampang tertib, rapi digunakan. Saat check-out tidak lalai
atau meninggalkan bercak noda yang sulit dibersihkan.
“Ah, tak mungkin ketahuan petugas
hotel!” Itu anggapan kebanyakan tamu.
Jangan salah lho, pengecekan
kamar akan dilakukan pada saat check-out. Ketika Anda berhadapan dengan resepsionis,
ia akan mengontak room boy untuk
memeriksa kamar yang baru Anda tinggalkan. Prosesnya cepat. Terkadang hanya memberi keterangan di
sistem yang terhubung.
Tidak ketinggalan, kebersihan
sprei putih tak luput dari periksa. Jika kedapatan noda berwarna yang sulit
dihilangkan, akan dikenakan denda.
“Bu Ratih, housekeeping menemukan
sprei bernoda. Apakah Ibu setuju, kami akan charge pada guest folio,” ujar
resepsionis untuk meneguhkan.
Ratih terdiam. Malu tercoreng
bila berbantah, akhirnya ia mengangguk, tanda setuju.
“Berapa Dek?” Tanyanya
“Rp 300 ribu, Bu.”
“Kok mahal?”
“Mohon maaf, sudah begitu ketentuannya,
Bu Ratih,” lalu resepsionis memberikan miscellaneous
form untuk ditandatangani tamu.
Ratih bersedia didenda. Ia ceroboh
meninggalkan bekas noda di kain sprei. Noda apa ya? Ia lupa, kemarin tiba datang
bulannya (in period).
Ia dianggap lalai tiada usaha
membersihkannya sebagai tindakan pertama. Bercak itu sulit dibersihkan memakai
cara biasa.
Kamar bersih, pasti nyaman
Lain lagi yang terjadi di hotel
berbintang di Batam. Begini kisahnya..
Hotel lawas berbintang 5 itu,
berlabel local chains. Kami takkan menyangka peristiwa ini terjadi di hotel mentereng. Foto-foto menarik di situs
pemesanan online membuat kami tertarik berakhir pekan di Batam.
Batam memang populer sebagai
destinasi wisata akhir pekan bagi penduduk negri jiran. Dengan memakai kapal
Ferry, dalam 60 menit dapat dicapai dari Singapore. Dan dari Johor Bahru - Malaysia,
sekitar 1,5 jam ke Harbour Bay.
Saat check-in, hotel tampak sepi,
kemanakah gerangan para tamu?
“Have a nice stay with us Ibu,
Bapak!” kalimat penutup dari resepsionis. Proses check-in kilat karena sepi
tamu.
Setiba di kamar, keluhan pun
bertalu-talu. Ranjang didapati lembab dan basah saat hendak rebahan. Sprei
dekil, kumal.
Kami minta ganti kamar. Duty
manager pun memindahkan ke kamar lain yang selantai. Barang bawaan berpindah
tempat.
Berharap dapat yang molek, buruk
rupa yang didapat. Impian kamar nyaman pun sirna. Kamar itu aneh. Fasilitasnya
hanya tempat tidur, satu meja, satu kursi. Sisanya ruang kosong.
“Hello Resepsionis, hotel bintang
berapa ini?” tanyaku penasaran. Saya menyindir.
“Bisakah sprei dan bantal
diganti?” rengekku lagi.
Warna sprei putih berubah krem
alias putih dekil. Bercak noda permanen pun menghiasinya.
Saya minta ganti sprei, sarung
bantal, selimut yang baru dicuci. Bukan bawel, tapi baunya itu lho yang membuat
kami mual.
Ada harga, ada barang. Tapi harga
kamar itu setara dengan hotel selevelnya. Oh, nasib tak mujur di akhir pekan
itu. Jangkrik tak lagi bernyanyi.
Yuk, simak berikut ini. Apa syarat kamar hotel yang nyaman dan higienis:
1. Lantai kamar mandi, dinding, toilet,
mengkilat. Biar kata hotel lawas, tapi lantai dan dinding harus kinclong, Sob!
2. Sprei, bantal, sarung bantal,
selimut besar, putih bersih, harum netral. Wangi pengharum kain tidak menyengat.
3. Tempat tidur tidak legok (dekok)
di tengah, berayun (swing). Tidak lembab.
4. Sofa, karpet, bebas dari bercak
noda permanen.
Inilah lifehack kebersihan di kamar hotel
Jikalau Anda sangsi terhadap kebersihan kamar hotel. Inilah standar baku dan lifehack yang dapat dilakukan bila menginap.
(*) Tanda “Please make up room” di pintu. Artinya tamu minta kamar itu dibersihkan. Ini standar baku.
Ataupun klik “Make up Room” dari panel di kamar. Ini bagi hotel yang lebih berkelas.
Bila masih ragu, telpon resepsionis bahwa kamar harus dibersihkan.
Kamar Anda kotor namun kamar ingin dibersihkan? Telpon housekeeping agar dibersihkan langsung, tanpa berlama-lama.
Pertama, bila sprei ingin diganti esok harinya, beri tanda kecil di balik ujung sprei (jangan pen yang merusak kain ya). Hanya Anda yang tahu, tanda itu.
Setiba Anda di kamar setelah bepergian, periksa apakah petugas housekeeping menggantinya atau tidak.
Kedua, jika kita tak ingin memakai handuk yang sama untuk kedua kali, taruh di lantai, jangan digantung. Handuk yang digantung tandanya akan dipakai ulang. Ini standar baku.
Anda ragu handuk tak diganti? basahi handuk setengahnya lalu jatuhkan di lantai. Room boy pasti menggantinya saat membersihkan kamar (10:00 – 13:00)
Ketiga, tulis pesan di secarik kertas untuk menarik perhatian room boy. Misalnya:
“Kepada Room Boy, tolong buah mangga yang di meja, dibuang saja. Terima kasih. Budi Prakoso #918”
“Yang terhormat Mas Room Boy, tolong blackforest di kulkas, dibuang saja ya. Terima kasih. Ibu Nita #712”
“Mas, tolong diganti sarung bantalnya ya. Thank you. David #802
Letakkan kertas di dekat buah mangga, di kulkas, di atas bantal, di tempat yang terbaca room boy.
Keempat, jika sprei, sarung bantal masih bersih namun Anda akan check-out, kucek bagian tengah dengan kedua tangan agar tampak kucel. Hal ini agar tidak memberi peluang kepada room boy yang enggan mengganti sprei.
Walau tiada kepentingan bagi Anda pribadi, tapi kebaikan Anda telah melindungi kebersihan tamu berikutnya.
Seperti diriku yang tak pernah
ketinggalan gembolan sprei, sarung bantal, selimut pribadi, kain-kain hotel akan
tampak masih bersih saat check-out.
Kebiasaan ini bukanlah sangsi
terhadap kebersihan kamar hotel tapi hanya kebiasaan saja. Wewangiannya bagai
aroma kamar pribadi..
Demikian, ambil yang jernih,
cerna manfaatnya ya.
Salam hospitality.
Artikel terkait:
(*) Beginilah Akibat Lalai Menggunakan
Kunci Kamar Master Hotel
(*) Inilah Motor yang Menghidupkan
Bisnis Hotel Lawas
(*) Jangan Bungah Kalau Dapat
Upgrade Kamar, Pahami Alasannya Terlebih Dahulu
Catatan: Nama tamu sekadar contoh
belaka
Comments