Apakah Anda Sangsi Terhadap Standar Keamanan Hotel?

Chec-in di hotel harus yakin terhadap standar safety & security hotel

 (ilustrasi Pixabay)


Kamar nyaman memang dambaan setiap tamu hotel. Harga tinggi bukanlah batu penghalang asalkan harapan digenapi.

Omong-omong seputar kamar hotel, pernahkah terpikir akan keselamatan pribadi dan keluarga saat menginap?

Tahukah Anda jika staf hotel dibekali berbagai pelatihan guna memberi rasa aman bagi tamu?

"Ton giliran kamu Kamis nanti, Jangan lupa ya,” Nita mengingatkan Toni karena revisi jadwal piket tim fire brigade.

“Ok, aku sudah catat!” ujar Toni.

Mereka saling mengingatkan piket bergilir. Tim brigade kebakaran atau Fire Brigade Team bertugas khusus sebagai tim barisan pemadam kebakaran. Mereka terdiri dari 5 orang setiap shift.

Saya masuk response team. Bedanya bertanggung jawab jika bencana menghadang seperti banjir, gempa bumi atau kejadian alam lain termasuk kebakaran, kericuhan tamu. Pokoknya hal yang berhubungan dengan emergency di hotel.

Suatu hari di siang bolong, kami mendengar suara lelaki di telpon operator.

Pengumuman itu tersebar melalui speaker in house dari  telpon operator ke seluruh kamar dan ruangan.

Bunyi alarm di lantai 2 meraung-raung.  Asap mengepul tak henti dari dapur restoran. Alarm terdengar hingga ke seluruh lantai di gedung itu.

Tepat di atas dapur restoran adalah ballroom. Hari itu, perusahaan distributor asing sedang menyelenggarakan product launching yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kota.

Ballroom gelap, foyer gelap. Para peserta menuju tangga, berhamburan ke lobi. Seluruh peserta meeting di lantai 3 berlarian menuju tangga darurat. Wanita banyak yang mencopot sepatunya.

Lalu saya? Maju tak gentar. Berteriak mengajak para peserta ke luar gedung dengan lampu sorot dari gawai.

Api sempat menjilat keluar dapur. Asap menyeruak ke tiap ruangan. Tim bertugas menghentikan amukan api dengan hydran sambil menunggu pemadam datang. Namun amuk api sangat kuat dan cepat.

Tamu-tamu di kamar berhamburan ke lobi. Ada yang berbaju seadanya karena kaget. Ada yang membawa bantal, karena panik. Banyak pula yang tidak bersandal.

Kamar-kamar di atas lantai 3, telah tersemprot water sprinkle.

Dalam 20 menit, api padam. Penyebab kebakaran ditengarai karena pipa uap dapur yang tersumbat. Uap lemak bertahun-tahun menyumbat pipa lalu terjadi ledakan. Semestinya pipa itu dibersihkan secara berkala. Inilah salah satu penyebab kelalaian.

Syukurlah tidak terjadi korban pada kejadian ini. Sungguh peristiwa yang membekas di ingatan.

Tim pemadam kebakaran atau fire brigade team dibedakan fungsinya dari response team.

Bedanya, response team terdiri dari kepala departemen dan supervisor level. Response team bertanggung jawab terhadap kejadian buruk di hotel termasuk force major, banjir, gempa bumi pun tindakan anarkis dari sekelompok masyarakat, pengeroyokan massa, dll.

“Gempa….gempa!”

Tinggal di negri yang dikelilingi gunung memang rawan gempa. Di suatu kota berhawa sejuk, saya pernah mengalami peristiwa gempa saat bekerja.

Begini kisahnya..

Kota ini memang destinasi favorit untuk staycation. Incaran para weekender. Hotel resort terletak di pegunungan itu juga menyedot warga luar kota berdatangan.

Siang hari itu, saya mengatur rombongan besar menginap di hotel.

Usai registrasi, mereka masuk ke kamar masing-masing, sebab satu jam lagi, acara team building akan dimulai.

Tetiba…., lampu-lampu di lobi bergoyang, air kolam renang mengombak, dekorasi di lobi bergerak kencang, dinding kaca bergetar!

“Gempa, gempa…!” Tamu yang sedang duduk-duduk di lobi langsung ke luar hotel. Semua orang panik.

Beberapa staf langsung ke lantai kamar terdekat melalui tangga. Suara lantang saya pun terdengar tamu-tamu di depan tangga, ajakan berkumpul di assembly area.

Kabar bencana diumumkan! Ajakan agar setiap tamu waspada. Suara operator telpon terdengar di setiap kamar dan lobi.

Tamu-tamu turun melalui tangga. Ada yang terbalut handuk saja, ada pria yang hanya dibalut duffet. Tak pandang rupa, yang penting selamat.

Anak kecil digendong ayahnya yang kelelahan. Anak-anak di kolam renang berlarian, menghampiri ibunya. Semua panik!

“Pak, tolong kirimkan kimono atau kain apa saja!” pintaku pada staf housekeeping di lobi. Kami mengambil banyak  handuk dan kimono untuk kerumunan tamu yang minim balutan itu.

Masih dengan raut wajah kaget, tak berapa lama.…

Kami masih berkerumun, menunggu rasa kaget mereda. Response team menemani tamu-tamu ke kamar. Itulah tugas kami, memberi rasa aman.

Setelah gempa reda, saya melihat dinding bangunan retak dimana-mana. Ada yang retak panjang, ada yang terbelah 2 cm.

Bencana alam dapat timbul sewaktu-waktu. Siapa dapat melawan takdir?

Dimanapun kita menetap tentu ingin aman dan selamat, bukan? Ketika menginap di hotel, adakah perasaan ragu akan keamanan dan keselamatan?

Mari kita tepis keraguan itu dengan mengenal lebih dekat tentang hotel.


Apa yang harus kita ketahui saat tiba di kamar?

Pertama, hapal nomor kamar. Contoh kamar 702, berarti lantai 7 nomor 2. #911 berarti lantai 9 nomor kamar 11, begitu seterusnya.

Simpan kunci kamar dengan baik dan benar. Kunci vink card? Sila ketahui seputar kunci kamar di artikel terkait ya.

Kedua, tutup pintu lalu simak peta (floor plan) tepat di balik pintu kamar. Kenali akses dari kamar melalui tangga ke lobi atau ke luar gedung.

Ketiga, pastikan telpon di kamar berfungsi. Apabila terdengar sesuatu yang mengundang curiga, telpon resepsionis (1 atau 2) atau operator (0).

Misalnya, jika tetangga berisik tak henti-hentinya, keributan karena pertengkaran, menimbulkan asap kebakaran di kamar, laporakan segera.

Keempat, kamar yang dilengkapi balkon atau pintu kaca keluar, umumnya dikunci oleh pihak hotel. Hanya petugas hotel yang berhak membukanya.

Jikalau tamu ingin pintu balkon dibuka, pihak hotel akan menyodorkan formulir yang harus ditandatangani tamu.

Lembaran itu berisi pernyataan. Jika terjadi kecelakaan, pihak hotel takkan bertanggung jawab dan secara hukum bebas dari gugatan.

Sayangnya, tidak semua hotel menerapkan aturan demikian. Itulah (mungkin) yang terjadi di salah satu hotel di Menado saat seorang pengantin pria terjun bebas dari balkon kamar hotel. Air mata menetes. Turut berdukacita.

Bersyukurlah bila pihak hotel memberlakukan aturan ketat. Tidak semata larangan keras tanpa tujuan. Manajemen hotel yang profesional, pasti melengkapi fasilitas untu keselamatan tamu.

Jika pihak hotel lengah terhadap smoke detector yang tidak berfungsi, lalu alat pemadam api ringan (APAR) tidak berjalan. Belum lagi hydran yang sudah expired alias kadaluwarsa. CCTV rusak, tapi tak diperbaiki. Lift tua yang reyot. Karena itulah kita mesti waspada.

Nah, Itulah sebabnya keselamatan dan keamanan menjadi syarat bagi manajemen hotel agar lulus safety and security assessment dari perusahaan korporat. Prosesnya sangat ketat untuk lolos sebagai hotel pilihan.

kini kita paham bagaimana mewujudkan keselamatan pribadi serta keluarga saat menginap di hotel. Seleksilah  sebelum memilih hotel.

Anda masih sangsi?

Tak perlu ragu sebab response team berjaga-jaga setiap waktu. Mereka tim yang dilatih bersama tim sekuriti yang handal.

Petugas sekuriti memang pengemban tugas besar. Namun seluruh staf hotel  pun bertanggung jawab melindungi Anda selama menginap.

Terakhir berdoalah dimanapun agar selalu dalam lindunganNya.

Salam hospitality.

 

Artike terkait:

(*) Kapan Anda Dapat Berstatus “Incognito” Selama Menginap?

(*) Seputar Kunci Kamar Hotel dan Hobi Baruku

(*) Inilah 5 life hack di Hotel agar Anda Nyaman! 

Comments