Persiapan Menyambut Kedatangan Presiden Jokowi di Hotel

 

Presiden Joko Widodo dan Istri. (courtesy Kompas.com)

Hari itu, hari ke-3 saya baru bergabung dengan salah satu hotel di Pontianak, Kalimantan Barat.

Manajemen hotel mendapat konfirmasi dari pasukan pengamanan presiden (Paspamres)  bahwa Presiden Jokowi serta Ibu Iriana Jokowi akan bermalam di hotel.

Kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka meresmikan 2 PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yaitu PLBN Aruk di Kabupaten Sambas dan PLBN Nanga Badau Di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Seperti saya kutip dari Sekretariat Kabinet RI melalui situs setkab.go.id.

Seluruh gabungan keamanan dari jajaran Polsa, TNI, bersiap melibatkan tim sekuriti hotel mulai melakukan sistem pengamanan terpadu.

Pengamanan meliputi setiap lantai kamar, area kantor, dapur, seluruh outlet; restoran, spa, kolam renang hingga lantai teratas (roof top). Manajemen tentu saja menghargai langkah pengamanan ini.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman perihal persiapan menyambut kedatangan Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Negara di hotel. Tak cukup hanya melakukan pengamanan, inilah langkah yang dilakukan hotelier sebagai persiapan:

1. Kebersihan hotel, kamar, dapur restoran harus dijamin higienis

2. Pemeriksaan mengolah makanan dan minuman, termasuk air mineral. Tiga petugas dari BPOM bertanggung jawab memeriksa seluruh makanan dan minuman yang akan disantap  Presiden dan istri.

3. Pemeriksaan alat pemadam api ringan (APAR), genset, AC, dan seluruh perlengkapan terkait keamanan gedung dan keselamatan tamu. Termasuk validasi APAR di setiap lantai.

4. Tak luput fasilitas kesehatan sebagai pelengkap klinik harus lengkap tersedia. Semua ada dalam check list.

5. Melakukan pemotretan pas foto kepada setiap karyawan hotel. Kala itu jumlah karyawan lebih dari 150 orang. Pas foto setiap karyawan, nama lengkap dan departemen tercantum pada kartu indentitas. Digunakan satu hari sebelum kedatangan.

6. Setiap karyawan hotel yang bertugas, lalu lalang di area hotel harus mengenakan indentitas dilengkapi pas foto terbaru.

Bagaimana suasana di lobi?

Hotel telah dijaga oleh aparat keamanan, TNI dan kepolisian. Mereka telah menyisir seluruh area. Karyawan yang tidak memakai tanda pengenal dilarang berada di area hotel, kecuali para tamu. Tamu pun dalam pengawasan namun tentu saja tidak mengganggu privasi.

Begitu pula petugas housekeeping, engineering yang berkeliling di area lobi termasuk resepsionis dan staf concierge harus tunduk pada aturan.

Karpet merah digelar, terbentang dari langkah ke-5 Pak Presiden hingga pintu lift.

Di jalan raya Teuku Umar yang sejalur (one way), mobil tank dan mobil tentara memagari hotel. Pengamanan di luar hotel tampak ketat. Di seberang jalan hotel, kompleks ruko pun tak luput dari pengawasan

Jalanan bersih dan lengang, pepohonan rindang meneduhkan. Mobil tank, mobil pengamanan berderet. Dari kejauhan, sungguh pemandangan lain dari biasanya.

Area parkir mobil bersih dan rapi diperuntukkan tim Paspamres serta tamu para mentri dan aparat.

Pukul 23:30 saya kembali ke mess. Melewati area parkir menuju mess yang lokasinya bersebelahan dengan gedung hotel. Pasukan pengamanan masih lengkap berjaga-jaga. Hotel dijaga ketat hingga kedatangan Pak Presiden keesokan harinya.

Karpet merah telah dipasang semalam. Hari itu, 17 Maret 2017, sore hari, lobi mulai riuh oleh kerumunan para jurnalis dan para pejabat lokal. Di sudut restoran bagian luar, berkerumun media TV dan para tamu yang ingin menyaksikan.

Para mentri mulai berdatangan ke lobi hotel. Pihak Manajemen pun bersiap-siap menanti Pak Presiden yang jadwalnya dapat berubah sewaktu-waktu. Waktu ketibaan Presiden selalu diinfo setiap saat  melalui oleh aparat.

Ternyata waktu mundur dari jadwal. Rencananya malam itu Pak Presiden akan makan malam di hotel, ndilala menurut kabar, Bapak singgah di kedai makan dalam perjalanan.

Kami asyik menunggu. Semua tamu hotel juga ingin menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan istri. Di restoran, para tamu baik lokal dan luar negri sudah berkumpul.

Sepasang suami istri paruh baya berkebangsaan Australia siap dengan ipad dan gawainya ditangan. Pasangan ini sangat antusias berkerumun ikut meyambut.

Sudah 1 jam mereka duduk di restoran, tak mau ketinggalan momen singkat itu berlalu. Dari tempat duduk matanya tak berkedip memandang jalan raya.

Saat saya tanya, mereka menjawab dengan tersenyum senang “Yes, we want to see the President in real”. Katanya lagi, senang ingin melihat Pak Jokowi dari dekat.

Menit-menit ketibaan, para jurnalis lokal dan nasional, Media TV telah berkerumun. Suara sirine voorijder mengawali rombongan.

Tiba di hotel, suasana tenang, senyap. Hanya lampu blitz kamera dan suara kamera handphone ditujukan pada karpet merah. Sapaan Pak Jokowi akhirnya memecah suasana.

“Selamat malam!”

Sontak suara gemuruh para tamu di lobi  membalas. Lobi riuh rendah, namun Pak Presiden dan istri telah masuk lift.

Suasana penyambutan belum usai. Para jurnalis masih bergerombol. Kami janjian esok untuk wawancara. “Dengan siapa?” tanyaku.

“Dengan Ibu” jawab mereka. Akhirnya kami janjian esok hari. Saya mau masuk dalam berita? Hehe.

18 Maret 2017

Menu makan pagi telah siap. Seperti biasa, dilakukan pemeriksaan oleh 3 petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disantap.

Beberapa menit sebelum meninggalkan hotel, kami berfoto bersama Bapak Presiden dan Ibu Negara, sebagai tanda kenangan.

Saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pontianak (foto CL Patterson)

Tahun berikutnya, kabar kedatangan Presiden pun terdengar lagi. Rencananya beliau akan singgah lagi di hotel, namun kali ini hanya singgah untuk beberapa jam saja.

Demikian sekilas pengalaman melayani kedatangan seorang  Presiden dan Ibu dalam rangka kunjungan kerja. Bagi kami cukup memicu adrenalin, bukankah sedikit kesalahan saja akan berakibat fatal?

Para pelanggan penasaran terhadap kamar hotel setelah President check-out. Mereka bertanya perihal menu apa saja yang disediakan untuknya. Model kamar beserta luasnya, juga harga kamar.

Pada konferensi pers, hanya seputar itu saja yang ditanyakan. Tentu saja, kamar harus nomor 1 untuk orang nomor 1.

Menu sarapan? Sederhana saja. Layaknya kita makan telur mata sapi, ayam kampung goreng, jus buah.

Dampaknya bagi hotel? Okupansi langsung melambung. Bukankah hal itu menjadi promosi yang sangat mahal?

Begitulah sekilas persiapan menyambut Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di hotel semasa saya bekerja di Golden Tulip Pontianak - Kalimantan Barat.

Salam hospitality

Comments