Meriahnya Imlek di Pontianak

 



Meriahnya Imlek di Pontianak

Dua tahun lamanya saya menetap di Pontianak, saat terikat kontrak kerja dengan Golden Tulip Pontianak.

Tiba di satu kota, sederet jadwal telah disiapkan termasuk mengunjungi tempat wisata, kuliner, festival  serta atraksi lokal mengikuti kalender event setempat.


Pontianak, Ibukota propinsi Kalimantan Barat, disebut juga kota katulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Berpenduduk 646.661 Jiwa menurut sensus 2019. Penduduk mayoritas yaitu suku Dayak, diikuti Malayu, Chinese, dan suku-suku lain.

Selain kota selalu meriah kala festival Gawai Dayak, beberapa acara favorit turut digelar.

Tibalah hari Imlek. Seluruh sudut kota dihiasi warna merah ciri khas perayaan tahun baru Imlek. Mall, Hotel-hotel, kantor-kantor, seluruh rumah semarak dihiasi lampion.

Di kota katulistiwa ini, pertama kali saya menonton atraksi spektakuler dragon dance mulai 6 penari hingga 100 orang. Dragon dance atau tarian barongsai, yaitu tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung menyerupai singa.

Kami bersiap menghias seluruh area gerbang dan area hotel. Lampion besar, sedang dan kecil menghiasi langit-langit lobi hotel.

Hari itu kamar hotel di seluruh kota penuh. Pengunjung dari berbagai kota tumpah ruah pulang ke kampung halaman, berkumpul bersama orang tua.


Pukul 10:00 dimulailah  atraksi barongsay. Mereka terdiri dari  6 penari, meliuk-liuk di lobi. Tamu-tamu menuju lobi, menonton barongsai akrobat di lobi. Mereka menonton, berfoto, dan tak lupa memberikan amplop untuk sang naga saat berpisah.

Empat puluh menit berikutnya datanglah rombongan lebih banyak. Group 25 penari barongsai menuju lobi. Mereka membuat gaduh seluruh outlet di hotel. Kembali tamu-tamu berfoto ria menikmati tarian spektakuler di lobi.

Di jalan Gajah Mada, seluruh warga tumpah di tepi jalan. Saya menonton atraksi satu persatu barongsai dance. Takjub! Benar-benar atraksi yang mengagumkan!

Coffee Street yang dipenuhi oleh beberapa bangunan hotel itu, menjadi padat oleh penonton. Itulah atraksi yang dinanti-nanti seluruh warga. Bahkan banyak tamu-tamu menonton di balik jendela kamar.


Begitu seterusnya hingga malam hari, rombongan barongsai masih datang. Kali ini dragon terbesar dan panjang yang pernah saya  lihat.

Dengan panjang sekitar 100 meter, mendatangkan personal sebanyak 1 truk besar. Bila dihitung sekitar 50 penari termasuk Pembina.

Group barongsai terbesar ini akhirnya menjadi penutup di hari itu. Jumlah atraksi barongsai hari pertama Imlek sebanyak 12 atraksi.

Bagi tempat-tempat yang dikunjungi barongsai, pemilik akan memberikan amplop sebagai hadiah dan berkah di tahun baru.

Besaran uang yang diberikan tergantung si pemberi. Namun dengan melihat banyaknya penari, kala itu setiap kedatangan rombongan penari barongsai, diberikan amplop serelanya. 


Acara setahun sekali ini memang menarik perhatian seluruh warga di sana. Jalanan warna-warni, rombongan penari barongsai teratur rapih, bergiliran mengunjungi beberapa tempat.

Adapun jika bersamaan, tentu jalanan akan padat. Kemungkinan mereka sudah diatur oleh yayasan pembina agar atraksi bergilir.

Keesokan harinya, kami diundang pemilik hotel datang bersilaturahmi. Open house dibuka bagi seluruh undangan. Beragam makananpun tersaji, siap disantap.

Undangan tidak hanya dari sang pemilik, perusahaan mitra kerja hotel juga mengundang kami hadir.

Hari itu, saya mendapat hadiah ampau. Pasti senang kalau mendapat hadiah.


Hari Imlek tanggal 12 Februari 2021 nanti, tampaknya dirayakan sederhana saja. Himbauan Mentri Agama Bapak Yaqut Cholil Qoumas bagi yang merayakan Imlek agar menghindari kerumunan karena wabah covid.

Tarian barongsai mungkin diadakan kembali setelah covid mereda. Sementara waktu bolehlah menonton barongsai dari video pribadiku dulu, mungkin lebih seru.

Begitulah pengalaman menyaksikan perayaan hari Imlek di kota Pontianak pada tahun 2017.

Gong Xi Fa Cai, Semoga anda mendapat kekayaan berlimpah.


(*) Semua foto koleksi pribadi. Video sumber akun Celestine di YouTube

Comments