Pagi tadi jam 5.52, Shawn,
suamiku mengirimkan pesan hari Valentine. Saya baru ingat hari ini hari kasih
sayang, maklumlah akhir-akhir ini saya kerap curhat kepada Diariku.
Sejak tahun 2000, Shawn lebih
sering berkeliling karena pekerjaannya di laut lepas. Ia insinyur teknik yang
berkelintaran di negri Malaysia, Singapore, China. Kemudian kembali bekerja di
rumah beberapa hari/minggu.
Sekalipun di rumah Shawn kadang
dihadang pekerjaan yang mengharuskan terbang ke beberapa kota di Indonesia.
Saya paham irama kerjanya sejak
tahun kebangkrutan kami tahun 1997-1998 semasa krisis. (Ulasannya bisa dibaca
di sini), maka saya mulai menyibukkan diri dengan bekerja.
Saat Shawn jauh, saya dan kedua
anak sejak kecil telah terbiasa tanpanya.
Mengarungi kehidupan bersama
tanpa suami dan ayah bagi anak-anak sehari-hari, sudah tak asing lagi. Namun hal
itu bukanlah penghalang untuk berhenti melakukan kegiatan. The show must goes on, katanya.
Saya pernah mencoba mengikuti
arus kesibukan Shawn, namun hanya mampu bertahan beberapa bulan saja. Ketika itu
saya mengekor kemanapun ia pergi, mengurus segala keperluannya selain mengawasi
keperluan kedua anak dari jauh.
Setelah itu saya kelelahan, bukan
lelah fisik tapi lelah pikir karena tak banyak yang dipikirkan. Demikian saya
kembali nyemplung di hotel, pekerjaan yang benar-benar membuat saya tenggelam,
asyik dalam kesibukan.
Selama Shawn jauh di mata tapi dekat di hati, maka saya selalu berpikir positif. Hal ini amat baik untuk kesehatan pikiran dan hati.
Ini yang saya lakukan, selama ia tidak di rumah.
(*) Melakukan video call setiap
hari pada waktu yang yang sama, telah menjadi kegiatan rutin. (bila offshore)
(*) Saat video, saya berbaju
rapih seolah saya menerima tamu di rumah. Berdandan ayu dan rapih supaya
menarik hatinya
(*) Mengirimkan foto cantik
untuknya. Foto lebih cepat dilihat daripada deretan kata-kata
(*) Mengirimkan kata-kata cinta,
proverb penyemangat bahwa ia bekerja untuk keluarga
(*) Mengingatkan kisah-kisah lucu
diantara kita, artinya hanya dia yang tahu. Tujuannya agar memancing ia
tersenyum bahkan tertawa
(*) Sesekali berfoto memakai baju
kenangan (jadul) dan mengirimkan kepadanya. Pasti dia terheran-heran
(*) Mengirim foto-foto
perkembangan studi kedua anak karena ia sama sekali tidak punya akun media
sosial kecuali Linkedin
Hal terpenting dari segalanya
adalah mendoakan Shawn serta anak-anak setiap hari, setiap saat. Doa adalah
perisai kami sekeluarga dalam mengarungi lautan kehidupan. Apalagi anak pertama
telah menetap di Sao Paulo karena pekerjaannya di Carnival Cruise ship.
Tiada yang lebih penting dari
kehidupan ini selain doa. Syukurlah kami mampu melewati hari-hari baik suka
maupun duka hingga saya menuliskan kisah ini.
Long Distance Relationship bagi
pasutri? Bagi saya tidak asing lagi. Saya dan suami telah melewati bagaimana
kami terpisahkan. Saat saya sakit, walau hanya demam, tetap saya seorang diri
tanpanya. Sedih, kadang menangis karena merindu. Begitupun dirinya. Kami
terpaut 8 tahun perbedaan usia.
Bahagianya jika ia berada
ditengah kami. Shawn menghibur anak-anak dan saya, ya karena cintanya terhadap
keluarga.
Godaan
Namanya kehidupan pasti ada ujian,
termasuk godaan ketika saya bekerja. Apalagi pekerjaan saya yang selalu
berjumpa dengan tamu dan pelanggan. Namun ketika teguh memegang komitmen
bersamanya didalam Tuhan, kami berusaha patuh sekuat tenaga.
Suatu hari, saya terbangun di
tengah malam. Saya terbangun dari mimpi sedih. Dalam mimpi, raut wajah seorang wanita bertubuh besar dengan
Shawn.
Malamnya, dalam video call rutin,
saya bertanya, adakah seorang wanita lain dalam hatinya. Ia mengaku, seorang
wanita dari negri M, yang berkantor sama, selalu menggodanya. Saya bersyukur ia
berterus terang.
Tahukah anda akan kekuatan doa?
Setiap waktu doakanlah belahan jiwa dan buah hati kita dimanapun mereka berada
agar mereka dijauhkan dari peristiwa buruk di kemudian hari.
Tidak hanya dijauhkan dari wanita
penggoda namun seluruh kehidupannya selalu lurus. Sekuat apapun usaha kita
lakukan jika tanpa doa, akan gagal.
Jadi LDR bagi pasutri? Takperlu
kuatir, disana ada cinta dan kekuatan doa.
For my beloved PW
Jakarta, 14 Februari 2021
(*) Nama disamarkan
Comments