Apakah Kedutan itu Tahyul ?


Kedutan di wajah. Adakah maknanya? 
(ilustrasi Pixabay gratis)

 Apakah kedutan tahyul belaka?

Ketika duduk di kelas sekolah dasar (SD), saya pernah menemukan satu buku di rak buku ayah. Judul buku itu Primbon Jawa.

Buku Primbon Jawa yang saya baca berbahasa Indonesia, berisi tentang untung atau apesnya hari lahir, jenis penolak bala, apa sesajen penolaknya dan sebagainya.

Kami sama sekali tidak mempercayai buku itu Namun sesekali membacanya hanya sebagai pengetahuan saja. Buku itu entah dimana sekarang. Sudah kelaut kayaknya hehe

Dalam buku itu dijelaskan pula perihal kedutan. Dengan menyampingkan pengetahuan kesehatan,  saya sajikan ulasan ini berdasar pengalaman semata ya.

Kedutan itu gerakan denyutan berulang-ulang pada bagian tubuh tertentu, pada alis mata kiri/kanan, kelopak mata atas kiri/kanan dan bibir.

Mari kita tengok bagian wajah yang sering mendapat denyutan tak terduga tersebut.

Kedutan alis kiri atas

Kedutan jangan dipandang remeh. Bila terjadi di alis kiri atas, terus menerus berdenyut, berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Suatu hari di bulan Mei 2015, terketuk suara hati agar memeriksa bagian perut ke dokter. Perut terasa buncit tampak seperti hamil muda. Setelah dokter memeriksa dengan teliti, ditemukanlah myoma pada bagian kandungan.

Kedutan ini selalu berguncang keras, sangat tidak nyaman. Kadang terhenti beberapa lama dan timbul kembali.

Ditengarai setelah operasi besar berlalu, kedutan di atas alis kiri tidak pernah muncul kembali. Sim salabim!

Kedutan kelopak mata kiri

Kejadian lain di Januari tahun 2020, kedutan di atas kelopak mata kiri berdenyut terus-menerus.  Di kantor saya menerima perlakuan seseorang yang kasar, caci maki, menyakitkan. Kedutan selama 3 hari adalah pertanda buruk.

Kejadian itu terjadi begitu saja kendati selalu berupaya selalu dalam lindungan Tuhan.

Kedutan di bibir

Kedutan di bibir yang singkat dan sering, akan menimbulkan keributan, pertengkaran beberapa menit setelah itu.

Apakah fungsi pertanda kedutan itu? Sebagai tanda agar bersiap menghadapi suatu peristiwa tak menyenangkan. Mungkin saja kejadian buruk.

Peristiwa tak diharapkan akan terjadi begitu cepat, secara tiba-tiba, seolah mendadak. Setelah itu kita tersadar, kedutan berdenyut hebat dan singkat. Ritmenya sekitar 3-5 kali denyutan antara hidung dan mulut.

Bagaimanapun upaya kita tetap dalam kendali emosi sekalipun hati terpaut kepada Sang Pencipta, seakan dibiarkan terjadi. Apakah itu terjadi karena perkenan Tuhan atau sebagai pertanda?

Nada-nadanya bagai misteri tak terpecahkan. Saya selalu merenungkannya dari awal kejadian hingga akhir.

Bersiap untuk hal terburuk

Serahkan waktu kita dari menit ke menit kepadaNya. Apabila peristiwa terjadi, hadapi, apologize to yourselve.

Sangat sulit menjaga raga tidak berdosa. Tak perlu disesali, cepatlah kembali bertobat jika khilaf.

Selama manusia hidup, tiada kesucian abadi dalam dunia fana. Insan hidup penuh kecemaran. Hanya penyerahan diri kepadaNya yang dapat meluputkan semua pencobaan.

Siapapun pernah berbuat dosa. Namun bangkit dari penyesalan, itulah yang Dia harapkan. Jangan biarkan diri terpuruk, frustasi.

Kedutan semacam pertanda pada anggota tubuh bahwa sesuatu akan terjadi. Kedutan yang disertai mood positif, kebaikan dan keberuntungan akan menghampiri.

Kedua peristiwa besar itu hanyalah contoh dari ribuan kejadian yang telah saya alami.

Apakah ini tahyul? Tidak! Peristiwa demi peristiwa benar terjadi. Kedutan yang sering terjadi hanya di  sekitar wajah. Urat pada wajah amat sensitif sehingga mudah dicermati.

Semua berdasar pengalaman yang terangkai peristiwa demi peristiwa hingga tergenapi.

Jadi, apakah Anda sangsi bahwa kedutan hanya tahyul belaka? Jika tak pernah mengalami memang sulit dimengerti. Namun percaya saja, itu pertanda. Terima saja, entah itu baik atau buruk. 

Percaya atau tidak? Itu terserah Anda, karena tulisan ini bukan ramalan nasib hehe.

Salam hangat.

Comments