Bulan Oktober biasanya hotel disibukan oleh persiapan perayaan tahun baru. Hotel menentukan tema acara apa yang akan digelar untuk tamu hotel dan publik. Tahun baru 2021 yang jatuh pada hari Jumat ini, sedikitnya masyarakat pekerja dapat menikmati 3 hari libur panjang akhir tahun.
Walaupun hotel dalam keadaan tak
menguntungkan di tengah pandemi ini, kita
masih dapat menciptakan hiburan bagi tamu tanpa menghilangkan kemeriahan
suasana tahun baru.
Sudah tentu hotel akan mempertimbangkan
kehadiran pesta ini dari kondisi keuangan yang terpuruk sepanjang tahun 2020.
Misalnya tiga tahun lalu biaya
yang dikeluarkan untuk fireworks sebesar IDR 35 juta selama 15 - 20 menit. Biaya yang cukup besar disaat masa
sukar. Kini jangankan fireworks, hotel sudah bertahan menerima tamupun patut
disyukuri. Amin?
Berbeda jauh jika dibandingkan
tahun ini. Pesta tahun baru sebelumnya bagi hotel-hotel adalah masa panen kita
sekaligus prestise. Ketika hotel mengundang artis terkenal dengan group band
popular pasti kamar-kamar akan cepat
laku terjual. Harga-harga sangat bersaing. Hotel fully booked. Very fortunate!
Sales marketing mulai saling
bertukar informasi tentang tema tahun baru kepada hotelier di kotanya. Sebab
jangan-jangan acara kita bertema sama atau dianggap meniru. Pencarian informasi melalui social media,
website, youtube. Proses mengemas acara ini akan memakan waktu sejak
pembentukan panitia. Setelah itu barulah
menyusul pertemuan-pertemuan selanjutnya setiap minggu guna memantau progress
acara.
Pepatah Jawa: Urip kuwi sebuah perjalanan. Sok kejeglong,
sok kesandung. kadang munggah, kadang yo mudun artinya hidup itu sebuah
perjalanan. Kadang jatuh tersandung, kadang naik, kadang turun.
Dalam menyambut pergantian tahun
ini, hotel-hotel di Bali belum menunjukan adanya tanda-tanda suguhan acara yang
spektakuler. Bahkan masih tampak sepi di internet. Kebanyakan hanya info persiapan
acara dinner di restoran. Besar kemungkinan tingkat hunian Bali akan terangkat
naik pada tahun baru ini walaupun hanya mengandalkan tamu domestik. Sila di
share infonya ya kawan hotelier.
Bidikan tamu pada hotel-hotel
luxury di Bali harus sudah dimulai sejak sekarang. Biarkan orang-orang dari Jakarta
dan kota-kota lain datang untuk menyambut tahun yang baru itu. Meskipun secara
massive diiklankan itupun belum tentu mampu mendongkrak occupancy menjadi fully
booked. Ditambah Australia, negara tetangga yang masih melarang berwisata
ke Bali. Setidaknya dapat mengisi kamar-kamar kosong.
Beberapa kawan bahkan belum
berniat untuk keluar kota hingga tahun depan. Mereka ingin beranjak dari kotanya
apabila angka kasus baru menurun. Padahal
ketakutan berlebihanpun tidak baik. Ya toh?
Budget tahun baru yang telah
dianggarkan untuk tahun ini dapat digunakan dengan pengeluaran seminimal
mungkin. Itupun bila hotel masih mempunyai anggaran.
Kendati acara harus mematuhi protokol
kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker seperti melihat warna zona di
area masing-masing serta persentase jumlah kerumunan, kita masih dapat
mengundang tamu.
Bagi hotel-hotel yang memiliki Ballroom,
pool side yang luas dan outlet resto ada
beberapa acara sederhana untuk memeriahkan tahun baru, seperti:
1>
Acara santai di Ballroom dengan group band lokal
terdiri dari 3 atau 4 orang pemain . Tujuannya menghidupkan suasana saja. Karyawan-karyawan
yang trampil bermain musik dalam group band dapat ditampilkan, seperti yang
dimiliki Cambridge Hotel Medan , Golden Tulip Pontianak dan masih
banyak hotel-hotel yang mempunyai group band.
3> Harga kamar dinamis mengikuti BAR (Best Availability Rate). Sebaiknya harga tidak terlalu mahal untuk mengejar isian kamar hotel yang tinggi. Berlakukan early bird. Lebih baik terjual cepat sehingga kita dapat mengetahui revenue forecast projected. Tak perlu memaksakan penjualan kamar dalam paket 2 atau 3 malam.
Pada hari-hari itu kalangan ‘the have tak sedikit yang membeli
kamar suite. Orang-orang termasuk golongan ini cukup diyakinkan saja akan
kebersihan hotel dan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Bagi karyawan, siapapun, walau
mendapat tunjangan hari raya natal atau gaji ke-13 tetap kencangkan ikat
pinggang. Bijak menggunakan untuk
hal-hal yang lebih penting. Bukankah begitu? Bila anggaran tak memungkinkan
jangan memaksakan kehendak. Hiduplah dengan pola sederhana.
Protokol kesehatan menjauhi
kerumunan, membuat sebagian masyarakat menunda untuk rencana wisata. Padahal
tak ada larangan dalam hal ini kecuali anda jatuh sakit. Tahun 2020 adalah masa
kekecualian. Semoga.
Tampaknya, hari raya tahun baru 2021
tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Banyak faktor yang menjadi kendala. Anda
pasti sudah paham akan tetapi jangan berkecil hati. Every minute a chance to change the world.
Biasanya masyarakat Jakarta pergi
ke Ancol untuk merayakan tahun baru. Bunyi petasan dan kilau warna-warni
kembang api dimana-mana. Pendatang dari luar kota Jakarta banyak berdatangan
khusus hanya ingin ke pesta pergantian
tahun di sana.
Bagi yang tak berencana keluar
kota, nikmati saja tahun baru bersama keluarga di rumah. Membuat acara kecil,
menyanyi bersama, saling memberikan hadiah (cross kado), berpelukan seperti
keluarga Teletubbies. Memuji syukur
kepada Sang Pencipta agar diberi kesehatan dalam memasuki tahun 2021.
Petiklah hari ini, Berpijaklah hari ini
Pandangan anda boleh ke depan seperempat abad
Namun anda berpatokan suasana hari ini
Tetap bersemangat kawan!
A vaillant Coeur rien d’impossible. For a valiant heart nothing is impossible
Ulah sok ngomongkeun lamun teu bis nyieun nu leuwih alus mah
artinya jangan banyak cakap jika tak bisa membuat yang lebih bagus (photo CelestineP)
**Other articles please click Description & content
*Artikel ini menjadi Artikel Pilihan di Kompasiana.com dengan judul "Tahun Baru di Hotel"
Comments