Malaikat Pelindung

 

Aku dan malaikat. (Photo source IG @ranuhandoko)

30 Tahun lalu

Tetiba, motor ini oleng, rem blong, melaju cepat sekali.  Jalan yang terjal menambah laju motor. Motor tak dapat dikendalikan lagi, menabrak pohon disebrang jalan.  Seketika saya tersadar, beberapa detik sebelum itu truk besar dan mobil-mobil berseliweran.

Baru saja pagi tadi ibu melarang saya untuk menemui pria asing berumur 33 tahun. Saya yang baru saja merayakan ulang tahun ke-16, selalu mengejarnya untuk menarik perhatiannya. Kebetulan Kevin, pria itu mengajakku keliling kota yang baru kusinggahi, kota Bandung.

Entah mengapa, saya ingat kata-kata ibu tadi pagi.

 “you no need to see him”

“I love him, mami” saya menimpali ucapan Ibu.

“He is not the right man for you”

Tapi saya memaksa pergi bersama Kevin.

Saya menemui ibu dikamar, setiba di rumah. Ibuku memang selalu tenang. Saya masuk kamar, melipat tangan, berdoa.

10 Tahun lalu

Karena sisa cuti tahunan, saya mendapat jatah 4 hari cuti dari bos. Rencana berlibur ini saya konfirmasikan kepada suami. Dan ia setuju, ini artinya sama dengan, harus menemani di rumah.

Namun apa daya, mendadak sang suami harus pergi ke China oleh sebab proyek bisnis yang mesti diselesaikan. Sementara saya tak bisa mengganggu putri kecilku karena kesibukan studinya.

Pergilah saya ke Kuala Lumpur, untuk menemui beberapa kawan disana. Setiba di Airpot KL, sambil menunggu mobil jemputan, saya duduk disebelah makcik. Kami saling diam, memandang lurus ke depan.

Aha, mobil jemputan tiba. Masuklahku kedalam mobil

“Makcik, makcik…..”. Ibu disebelahku mengejarku sambil mengacungkan dompet, minta kuberhenti.

 “Makcik, berhati-hatilah dengan bagasi, take care” katanya

Dompet itu jatuh saat kuberdiri menuju mobil. Makcik berbudi itu memilih memberikannya pada saya. Kala itu, seluruh kartu bank dan tentu saja uang kertas Rupiah, RM, Singapore dollar dan 5 lembar USD 100 ada didalamnya.

Seketika itu pula saya mengucap syukur sebab terhindar dari segala kejadian yang merugikan. Selembar kertas 50 RM ditolaknya. Her value more than that.

6 Tahun lalu

Ditengah kesibukan hari demi dari, seringkali kita luput memperhatikan hal-hal kecil bahkan raga yang melekat ini.

Sebagai sales leader sejak 5 tahun terakhir memang memerlukan tenaga, waktu dan konsentrasi hanya untuk bekerja. sudah selayaknya memang kita dituntut melambungkan revenue hotel guna pencapaian target.

Sibuk itu bagi kami adalah keadaan normal, seperti pulang kerja kantor yang tak menentu. Kadang pukul 19:00, pernah pula pukul 01:00 karena pembuatan business plan.

Bukan keharusan, namun enggan meninggalkan kantor jika kerap menunda pekerjaan.

Suatu hari, dalam pertemuan dengan sales team Hotel AD di Palembang, Terasa ada yang aneh di perut. Tidak biasanya seperti itu.

Tiga hari kemudian, saya kembali ke Jakarta. Saya utarakan tentang gangguan ini kepada suami.

“No, I’m not pregnant” jawabku

 “Ok, you go to doctor tomorrow”. Saya mengangguk

Keesokan pagi, pukul 07:00 saya bersiap ke dokter obgyn (Obstetri dan ginekologi) untuk memeriksa perut ini yang melilit, keras, terasa kram, teraduk-aduk.

Setelah tiba giliranku, dokter memeriksa melalui USG. Karena terdiagnosis myoma, dokter memaksaku agar langsung opname.

Tiga malam, 4 hari saya berada di rumah sakit dengan ditemani suami dan putriku. Ketika itu putra pertama sedang berada di negri sebrang.

Sebelum keluar dari rumah sakit, dokter menunjukan foto-foto myoma sebesar kelapa muda. Mengerikan. Ia ada dalam perutku berbulan-bulan tanpa disadari. Menurut dokter bahwa hanya tinggal 1 cm saja ruang dari perut. Bila tidak,….

5 Tahun lalu

Pernah pula mengalami bagaimana tiga orang karyawan marketing berkonspirasi berusaha menendangku dari pekerjaan. Sang GM mempertahankanku agar bertahan.

Akibatnya  saya mengerjakan 4 jabatan dalam 1 kepala. Tiga bulan saya kerjakan seorang diri. Siapa yang membantu pekerjaan itu, jika bukan Dia ?  Kembali bersyukur, saya dapat melaluinya dengan tuntunanNya.

Peristiwa di atas adalah cuplikan video masa lalu ketika saya diluputkan dari segala bencana, dijauhkan dari orang-orang yang akan berbuat jahat dan kejadian tragis lain.

Dia bisa saja membuat cacat tubuh dalam kecelakaan hingga saya meninggal seketika. YME bisa saja membuat saya dalam kesukaran di KL karena dompet hilang.

Tiada sesal, memang begitulah kehidupan. Pada waktunya, Suatu saat kita berada dari ketinggian, dalam helikopter kehidupan, hanya dapat memandang tapak-tapak itu. Terlalu kecil.

Hal itu telah berlalu dan saya dapat melampauinya.

Untuk apa sanjungan, pangkat, jabatan, harta bila  tiada memberi arti dalam hidup yang singkat ini.

Mengingatnya satu persatu kejadian itu, betapa tangan kasih Tuhan menopang di setiap langkah.

Atas kasihNya, saya masih bernafas dan menuliskan kisah ini

Spes mea in Deo.


* Artikel ini menjadi Artikel Pilihan pada Kompasiana.com

Comments