“ I feel that the simplicity of
life is just being yourself “
Jadilah dirimu sendiri (be yourself).
Tiada seorangpun di dunia ini, hidup
secara kebetulan. Tuhan menciptakan sesuatu dengan ciri-ciri khusus. Rimbunnya
dedaunan di dunia, namun tiada dua helai yang sama. Dua titik air hujan tiada
yang sama.
Belum pernah terjadi orang yang
sama dengan anda, sekalipun kembar. Sidik jari, jalan pikiran anda berbeda dengan
orang lain.
Robert L Stevenson: “Akan menjadi
apakah kita dalam hidup ini? Each one has
something special to live for.Tuhan menciptakan diri kita untuk tujuan khusus,
karenanya tiada alasan iri hati pada kenyataan bahwa Tuhan menciptakan manusia
lain untuk tujuan tersendiri.
Tanyakan pada diri sendiri, dua pertanyaan berikut:
(1) Mengapa saya dilahirkan?
(2) Apa yang harus kulakukan?
Tentang citra diri (self image),
para pakar belum sependapat dalam definisi. Ada yang menyamakan self image
dengan concept of the self, sebagai hasil interaksi antara aspek sosial dan
internal (hal ikhwal pribadi individu)
Pembentukan citra diri terutama
dari penilaian ibu dan ayah, dan orang-orang yang erat hubungannya dengan
fungsi ego dan fungsi super ego
(lingkungan keluarga)
Di pihak lain bahwa citra diri
adalah gambaran kehususan diri yang manifestasinya berbarengan dengan emosi dan
tingkah laku. Penilaian terhadap dirinya berpusat pada kemampuan, bobot serta
ketrampilan. Ada pula pakar yang menyamakan self image dengan self esteem.
Tingkah laku seseorang didasarkan pada
kedudukan atau status sosialnya.
Kutub citra diri:
>> Bagaimana seseorang menerima
dirinya sebagaimana adanya (self concept)
>> Bagaimana ia memandang
dirinya sendiri seperti yang diidamkan.
Menurut Cohen, citra diri timbul akibat
pengalaman individu, baik sukses maupun gagal. Individu yang menerima dirinya
sebagaimana adanya disebut ‘self concept”
Self acceptance ditentukan oleh perasaan atau penghayatan individu.
Sementara ahli berpendapat bahwa discrepancy ialah ketidakseimbangan antara
self ideal dan real self merupakan gejala ketidakserasian (maladjustment) dalam
pribadi.
Rosenberg menyatakan, self image
adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri, berkesinambungan.
Beberapa dimensinya:
1. Self consciousness ialah penonjolan
makna diri dari individu yang bersangkutan.
2. Stabilitas. Dalam suatu situasi tertentu
seseorang mempunyai kepastian mengenai makna dirinya.
3. Self esteem ialah sikap individu secara
global terhadap dirinya sendiri. Positif atau negative.
The perceived self ialah pengamatan dan penghayatan individu
tentang pandangan orang lain terhadap dirinya.
Self image yang tinggi
mengekspresikan bahwa seseorang merasa dirinya cukup baik dan berharga serta
menghargai dirinya patut sebagaimana adanya. Sedangkan self image rendah
mengandung penyangkalan diri (self rejection) dan ketidakpuasan (self
dissatisfaction) serta memandang dirinya rendah (inferiority). Akibatnya
menjadi orang yang bergantung pada orang lain.
Orang seperti apa yang diyakini. Man is a slave to his belief.
Apa yang diyakini seseorang
mengenai dirinya diwujudkan pada tingkah lakunya. Ia budak dari keyakinannya
sebab secara tdak sadar mau melakukan segala sesuatu yang diperintahkannya.
Itulah yang menjadi dasar mengapa
ada orang sukses menonjol, ada yang biasa saja dan ada yang selalu mengalami
kesialan.
Self belief (keyakinan diri)
adalah kepercayaan di bawah sadar dari seseorang. Pikiran positif belum tentu
menghasilkan sesuatu yang positif, berbeda dengan positively oriented self
image. Dalam hipnose bisa dibuktikan, seseorang bisa melakukan sesuatu melebihi
apa yang dipikirkannya.
Kita lahir tiada membawa
keyakinan. Kita mendapatkannya dari orang tua, guru, pastor, ulama dsb. Kita
menyimpan segala ajaran itu di dalam bawah sadar (sub consciousness)
Bagaimana menyingkap self
beliefs?
Ada tiga jalan untuk melacak self
belief?
1. Melihat
kehidupan orang dalam hal melaksanakan cita-cita
2. Melihat
kegiatan yang dilakukan dengan senang
3. Melihat
reaksi terhadap pekerjaan, kolega
Be yourself, don’t take anything
from anyone and never let them take you.
Comments