Mereka bisa, karena berpikir
bahwa mereka bisa. Jika kita berpikir ‘bisa dan dipicu pemikiran itu maka kita
benar-benar bisa.
Jalannya, pemikiran itu berisi spirituele kracht yang disalurkan
kedalam tubuh, menyebabkan tubuh itu memberikan keuletan dan akhirnya mencapai
kemenangan.
Daya pikir akan membentuk titik
bakar (fokus) untuk daya jiwa dalam diri kita yang akhirnya menyebar.
Daya pikir (gedachten kracht) itu oleh sendirinya menyerap kekuatan kedalam
diri kita. Ia akan menyerap daya positif, bebas dari segala rasa takut, kuat
dan berani. Maka kita akan menarik aliran daya pikir (gedachten stroom) itu untuk diri sendiri.
Ada pepatah, most of the problems in life are
because of two reasons: We act without thinking or we keep thinking without
acting.
Meminimais masalah dibuktikan
melalui daya pikir
Terdapat dua pendorong
terciptanya kemampuan, yaitu berpikir dan bertindak. Keduanya sama penting.
Asal kita setia, segala sesuatu
akan mudah. Terbebas dari segala ketakutan dan menjadi manusia yang kuat. Menjadi mercu suar dari kekuatan serta penentu
nasib kita.
Percaya kepada kekuasaan tak terhingga
dari Tuhan, karena itu kepercayaan semakin bertumbuh dalam diri kita. Betapapun
keadaan terasa asing, maka kesadaran tertinggi terbit pada diri kita bak mentari
menyinari dunia.
Tiada di dunia ini, yang lebih
pasti, lebih aman, lebih teguh daripada iman kita kepada Tuhan
Seorang filsuf Perancis, 1694 –
1778 mengatakan ‘semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir,
semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun’
Comments