Wanita anggun seperti bunga di padang gurun. Sekalipun tiada yang melihatnya, ia berperangai murni, tulus (foto pixabay)
“Itu dia wanita anggun yang kunanti”, gumam Jack memuji teman wanitanya, Annette.
Sesuai namanya Annette selalu
terlihat anggun. Seperti Bunga di padang gurun sekalipun tiada yang melihatnya,
ia berperangai murni, tulus.
“Anggun ketika ia berjalan sambil
membawa secangkir kopi untukku”. Sahut Roney tersenyum.
Anggun?
Wanita yang anggun terpancar dari
nada suara dan sinar mata. Suara akrab, menghangatkan suasana. Bagi wanita
keanggunan menjadi milik lestari, abadi melekat.
Keanggunan melahirkan perilaku keibuan,
kehadirannya menimbulkan rasa damai. Meredakan keberangan kaum pria.
Pria tergoda melalui mata. Wanita
tergoda lewat telinga. Katakanlah sesuatu kepada wanita. Perkataan lembut,
menyejukkan hatinya.
“Percuma cantik jika ia
membosankan!”, ujar Roney sinis. Pasalnya Reina sering jutek. Wanita ini paling
sering gak kompak diantara kita.
Keanggunan mempunyai daya tarik
magis. Memancarkan suasana hangat, persahabatan, kegembiraan dan menyemarakkan.
Anggun bukan sesuatu yang
dibuat-buat, bukan drama queen namun hiasan
pribadi yang melekat. Aksesori yang lahir alami. Tingkah laku yang dibuat-buat akan
tampak sebaliknya.
“Menurutmu bagaimana pria yang
anggun?”, tanya Jack padaku.
Pria yang anggun adalah pria
gagah dan sejati (genuine). Seorang
pria sejati yang gagah akan mempersilahkan seorang wanita duduk di MRT (Mass
Rapid Transit), sementara ia berdiri karena penumpang penuh. Berkorban tanpa
imbalan. Memberi tanpa balasan.
Pria sejati akan mengagungkan
wanita; neneknya, ibunya, istrinya,
putrinya, serta memperlakukan sesamanya dengan penuh hormat.
Tak berapa lama lewatlah 2 wanita
dewasa memakai rok mini. Jack dan Roney saling berpandangan.
“Terlalu pendek, gaes!”, ujar
Roney serius. Aku dan Annette melongo.
Pakaian menunjang keanggunan
seseorang. Mungkin dirinya tak secantik Kate Middleton namun ia, wanita yang
luwes, pantas dicintai. Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan. Ia tertawa
tentang hari depan.
Hindari balutan masa kini yang
serba minim. Itu akan membuat keanggunanmu tercoreng. Penunjang keanggunan
ialah pakaian yang melekat, pantas dan elok.
Ia akan berpikir ulang bila
mengenakan rok mini dengan tinggi hak sepatu 9 cm. Bila ada wanita pemakainya, cenderung ingin menonjolkan kelebihannya
sebagai pemikat. Kaki jenjang, mulus sebagai daya tarik.
“Ingin anggun? berbudi pekerti
yang baik!” , ujar Jack lagi. Roney manggut-manggut. Tutur kata lembut
menenangkan pendengarnya.
Tanyalah pada diri sendiri,
mengapa ingin berbalut kain tak senonoh sehingga merusak keanggunan. Dirinya
pula yang memorakporandakan.
Duhai wanita, jangan bertindak
bodoh!. Tak sedikit wanita berperangai kasar, suaranya meledak-ledak, tiada
ketenangan.
Oh, itu melunturkan keanggunannya.
Berperangai dan bersikaplah baik, itu akan menonjolkan keanggunan.
Wanita anggun bagai angsa di atas
air. Pria sangat suka dengan wanita manis. Manis berkata-kata dan manis
bersikap. Semanis kopi hangat yang siap diteguk.
Jack menyalami Annette, wanita
anggun itu lalu duduk di sebrang tempat duduknya. Roney langsung pamit.
“Stay cool and lovely”, ujar Ron
“Sampai jumpa, Ron!”
Comments