Aloe Vera banyak khasiat dari tanaman ini. (ilustrasi Pixabay)
Awalnya hanya ikut-ikutan kawan di kantor. May baru saja kembali dari cuti. Semalam ia tiba di Bandara Supadio, Pontianak.
Ia tampak pangling. Seluruh kulit
berubah, kecoklatan. Dipandang dari jauh tampak molek dengan kulit barunya. Ia
berlibur di Bali dan sengaja berjemur, katanya.
Saya tertarik memiliki warna
kulit seperti May yang mirip kulit Agnes Mo itu. Tapi tak bisa terbang ke Bali,
belum tiba jadwal cuti tahunanku.
Tibalah giliran cutiku yang hanya
5 hari. Keinginan menggelapkan kulit atau tanning seperti May. Bedanya saya
tidak berjemur di pantai, cukup di kediaman saja di Johor Bahru.
Beberapa tahun lalu, kala skin
tanning sedang ngetren, saya ikut-ikutan dengan metode berenang di siang hari. Itu
kiat versi saya saja, pasalnya usai berenang warna kulit menjadi gelap.
Kulit memang menjadi gelap namun 2
bulan berikutnya, warna berangsur normal.
Kulitku memang tergolong putih, itu
karena turunan ibu asal negri sakura. Sudah
kupraktekkan beberapa metode tanning, namun hasilnya tak memuaskan.
Gagal tanning melalui metode
berenang di siang hari, akhirnya skin tanning dengan berjemur di bawah sinar
matahari pagi.
Skin tanning yaitu sebuah metode
untuk mengubah warna kulit dari warna asli menjadi lebih gelap atau coklat.
Akhirnya selama cuti, mulai pukul
09:30 selama 45 menit, berjemur diri di pekarangan belakang.
Matahari mulai menyengat mulai pukul 09:00. Sebentar telungkup, sebentar terlentang, agar warna gelap menjadi rata.
Tak lupa memakai topi agar kepala
tak kepanasan. Seluruh kulit dan wajah cukup diolesi tabir surya dengan kadar SPF
50%.
Begitu yang kulakukan di pagi
hari selama 5 hari. Alhasil kulit berwarna agak gelap. Inilah warna kulit yang
kudambakan, pikirku. Olala, berhasil!. Bungah.
Kini kulitku gelap. Saya pangling
dengan warna kecoklatan. Asyik juga, beda warna kulit.
Tapi, kok kulit terasa perih, panas
seperti terbakar. Lalu saya oles hand body berulang-ulang untuk melembabkan
juga agar perih hilang.
Alamak, tak lama berselang samar-samar
muncul bercak putih dan hitam seperti spruten yang sering muncul di wajah.
Tak hanya itu, kulit tampak
keriput dan cepat kering. Wah, saya panik. Mau geulis, malah tak karuan.
Cuti pun usai, saya kembali terbang
ke Kalimantan Barat.
Kupadang lagi kulitku. Wah, ini menunjukkan gejala tidak sehat. Barangkali terlalu lama di bawah sinar matahari. Sambil mencari obat yang cocok di internet, saya tetap melakukan aktifitas di kantor seperti biasa.
Menemukan obat alami lidah buaya
Suatu hari, dalam perjalanan
blusukan ke beberapa perusahaan di Siantan Hilir, Pontianak Utara, tanpa
sengaja melihat plang di UPTD Agribisnis.
Diliputi penasaran, saya minta
setop di tempat itu yang ternyata adalah perkebunan Aloe Vera Center. Jarak
dari pusat kota ke tempat itu sekitar 1,5 hingga 2 jam di perjalanan.
Dari muka bangunan tampak plang
nama UPT Agribisnis yang dikelola oleh Pemerintah Kota Pontianak, Dinas Pangan,
Pertanian dan Perikanan. Kami dipersilahkan masuk oleh seorang pegawai.
Di ruang depan, tampak berjejer
etalase dari berbagai produk aloe vera. Aloe
vera nama Latin dari lidah buaya. Kemasan shampo, sabun, hand body,
kosmetik hingga produk jajanan manisan dan kudapan lain tersedia di etalase.
Setelah itu kami diajak melihat
perkebunan lidah buaya yang luas membentang seperti tampak pada foto.
Kemudian menyusuri jalan di tengah kebun itu menuju sebuah bangunan lain. Seorang ibu dan bapak menyilakan kami duduk dan mulai perbincangan seputar bisnis lidah buaya ini. Saat itu bulan Mei 2017.
Cukup lama kami di situ, hingga
menyempatkan berfoto.
Sebelum pamit, kami membeli beberapa produk serta penganan dari bahan lidah buaya. Kami pun diberi oleh-oleh minuman kemasan dingin lidah buaya oleh ibu dan bapak yang baik hati itu.
Khasiat yang tidak diragukan lagi
Setelah pertemuan itu saya mempelajari
khasiat lidah buaya terutama bagi kulitku yang terbakar.
Ada 3 cara mengatasi kulit
terbakar karena sinar matahari dari tanaman lidah buaya:
(*) Dengan mengoles gel lidah
buaya yang bening itu langsung ke kulit
(*) Lateksnya yang kuning
langsung dioles ke kulit
(*) Mencampur lateks dengan oil
lain lalu dioleskan ke kulit
Sedangkan kegunaan lidah buaya
selain dapat mengobati luka bakar juga
berfungsi untuk :
(*) Mengatasi masalah kulit
Lidah buaya populer digunakan
sebagai obat alami untuk membantu penyembuhan luka goresan dan luka bakar.
(*) Menutrisi rambut
Berkhasiat untuk mencegah
ketombe. Membuat rambut berkilau.
(*) Melembabkan kulit
Tidak hanya melembabkan kulit, juga mengangkat sel kulit mati yang dapat mencegah tanda penuaan.
Mencegah kulit tidak cepat keriput
Bagaimana dengan perawatan wajah?
Ow bagian wajah amat penting
dirawat. Karena pengalaman kulit terbakar itu, saya tidak ragu menggunakan
produk dari bahan lidah buaya untuk kulit wajah. Apalagi kulit wajahku jenis
yang amat sensitif terhadap bahan kimia.
Begini urut-urutan skincare pada
wajahku:
(*) Pagi hari, cukup polesan
tipis aloe vera di wajah. Karena berbentuk gel dapat ditaburi sedikit bedak
warna kulit. Jika tak mau ribet, tak perlu memakai bedak.
(*) Malam hari, kulit wajah
dibersihkan dengan pembersih.
(*) Oleskan krim malam.
(*) Perawatan setiap 2 kali
seminggu dengan peeling dilanjutkan masker agar kulit kencang
Ada satu rahasia kulit agar tampak glow dan sehat yaitu dengan melembabkan kulit setiap hari. Tidak hanya keluar rumah, saat di rumah sehari-hari disarankan memakai pelembab atau body lotion. Sederhana saja tanpa mengeluarkan kocek berjuta-juta.
Terpenting kesehatan kulit dijaga kelembapannya. O ya, terakhir hindari asap rokok, karena asap menyebabkan kulit kering dan kusam.
Comments